Jumat,  29 March 2024

La Nyalla Soroti Darurat Akhlak dan Adab Generasi Milenial

El Rahmi
La Nyalla Soroti Darurat Akhlak dan Adab Generasi Milenial
La Nyalla Mattalitti/net

RADAR NONSTOP - DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kemerosotan moral generasi muda dan mentalitas para pejabat yang mengutamakan golongan dan kelompoknya.

“Bagi dunia Islam, tidak ada artinya orang kaya tapi miskin akhlak. Atau orang cerdas, tapi miskin adab. Karena hanya akan menimbulkan kerusakan di muka bumi. Meskipun tidak otomatis negara yang mayoritas penduduknya muslim, lantas berakhlak dan beradab. Tetapi Islam mengajarkan pentingnya kedua hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/9).

Karena nilai tersebut bersifat universal, lanjutnya, maka kita sering merasakan dan melihat perilaku Islami di negara-negara non-muslim. Seperti bisa kita lihat di Norwegia, Finlandia, Swiss, atau di Selandia Baru dan Jepang.

BERITA TERKAIT :
PSI Habiskan Duit 80 Miliar, Tapi Suranya Kalah Dengan Komeng Yang Modal Dikit
Empat Senator Jakarta (DPD RI), Happy Djarot Betot Suara Banteng 

Masyarakatnya begitu tertib dan beretika. Sehingga negara-negara tersebut selalu berada di peringkat 10 besar survei negara dengan indek kebahagiaan dan kemakmuran.

"Lantas bagaimana dengan Indonesia?  Kita liat saja dari dua sisi. Bagaimana generasi muda dan anak-anak kita serta bagaimana mentalitas pejabat dan para pemegang kekuasaan di negeri ini? Apakah terjadi kemerosotan moral? Jujur harus kita jawab; iya terjadi. Apalagi jika kita lihat data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, tahun 2018, tercatat 504 anak di bawah umur yang terlibat perkara pidana,” urainya.

LaNyalla juga mengungkap sejumlah survei yang dilakukan KPAI. Dimana tercatat 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan. 93,7% pelajar SMP dan SMA pernah berciuman. Sementara 21,2% remaja pernah melakukan aborsi. Dan 97% remaja pernah menonton film porno. 

"Karena itu, selain pondok pesantren, IAIN sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan pentingnya akhlak dan adab, memiliki peranan penting dalam menentukan masa depan bangsa ini. Sehingga cita-cita para pendiri bangsa ini, untuk menjadikan Indonesia sebagai welfare state, dapat terwujud dengan sebenar-benarnya," tutupnya.