RADAR NONSTOP - Setelah mencincang tubuh Rinaldi Harley Wismanu dengan 11 bagian, sepasang kekasih (sejoli) sadis menguras duit korban.
Duit tersebut untuk membeli logam mulia, emas, motor Yamaha N-Max dan menyewa rumah di Cimanggis. Rumah itu untuk digunakan untuk mengubur jasad korban.
Sejoli sadis bernama Djumadil Al Fajri alias DAF, 26 tahun dan kekasihnya Laeli Atik Supriyatin atau LAS (27) itu menguras duit di rekening korban Rp 97 juta.
BERITA TERKAIT :Ibu Dan Istri Dihina Jadi Pelacur, Tukang Jagal Ikan Penggal Kepala Mantan Istri Siri
Bunuh Diri Bareng, 2 Cowok & 2 Cewek Tewas Terjun Bebas Dari Lantai 22 Apartemen Teluk Intan
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana ini pelaku memang sadis. Usai membunuh dan melakukan mutilasi, jenazah korban disimpan di lantai 16 Apartemen Kalibata City.
Pembunuhan terhadap Rinaldi berlangsung di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada 9 September 2020. Awalnya, korban mengenal LAS dari sebuah aplikasi kencan, yaitu Tinder. Setelah melakukan komunikasi daring, keduanya sepakat bertemu di apartemen itu. Mereka menyewa apartemen selama 6 hari, dari 7 hingga 12 september 2020.
Saat Rinaldi dan LAS masuk ke apartemen tersebut pada 9 September 2020, tersangka DAF ternyata sudah berada di dalamnya dengan bersembunyi di kamar mandi. Usai Rinaldi dan LAS ngobrol dan berhubungan badan, DAF memukul kepala korban sebanyak tiga kali. Dia juga menusuk Rinaldi sebanyak 7 kali.
Mutilasi dilakukan setelah DAF dan LAS belanja golok dan gergaji. Mereka memotong korban menjadi 11 bagian dan disimpan dalam kantong kresek. Setelah itu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam koper dan ransel.
Para tersangka lantas memindahkan potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City.
"Korban dan LAS sudah lama saling mengenal lewat chatting melalui aplikasi Tinder," ujar Nana.
Nana mengungkapkan, korban dan LAS lantas masuk ke unit apartemen. Mereka sempat ngobrol dan melakukan hubungan badan. Kemudian secara diam-diam, DAF muncul dari kamar mandi menyerang korban.
Setelah korban meninggal karena pukulan dan tusukan itu, tersangka menyeretnya ke kamar mandi. LAS dan DAF kemudian turun dari apartemen untuk membeli golok, gergaji, cat tembok dan kain sprei.
"Mereka lantas melakukan mutilasi menjadi sebelas bagian. Bagian tubuh korban dimasukkan ke kresek dan disimpan dalam dua koper dan satu ransel," kata Nana.