Kamis,  02 May 2024

UU Cipta Kerja

Viral Orasi 'Pancasalah', Akun IG Mahasiswi Ini Langsung Dibajak  

NS/RN/NET
Viral Orasi 'Pancasalah', Akun IG Mahasiswi Ini Langsung Dibajak  

RADAR NONSTOP - Sasa lagi menjadi gunjingan warganet. Orasinya saat demo menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) di Kota Makassar menuai pujian.

Tapi mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) ini kini tak bisa lagi berselancar di media sosial. Sebab, akun Instagram (IG) milik Sasa dibajak dan banyak yang membuat akun Instagram menggunakan namanya.

Sasa menuliskan curhatannya ini dalam Instagram story terbarunya. Dalam curhatan di IG story miliknya itu, Sasa minta kepada rekan-rekannya di Instagram untuk me-report akun Instagramnya yang lama @nabilasyadza.ss karena akun tersebut sudah tidak bisa lagi dia akses.

BERITA TERKAIT :
Omnibus Law Direvisi, Janji Tom Lembong Jika AMIN Menang Bukan Sory Ye, Sory Ye
Cuma Sedot Darah Rakyat, Omnibus Law Cipta Kerja Bakal Dievaluasi Oleh Ganjar

"Minta tolong akun lamaku di-report yang @nabilasyadza.ss karena akunku sudah tidak bisa saya akses," tulis Sasa dalam Instagram story miliknya.

Sasa lalu menuliskan sejumlah akun Instagram yang mengatasnamakan dirinya.

"Agar tidak disalahgunakan foto dan datanya Seperti akun di atas Akun itu juga tolong di-report agar ditutup @nabila_syadza_official @nabilasyadza_ss @nabilasyadza.n @nabila_syadzaaa @nabilasyadza Dan akun-akun lain yang mengatasnamakan namaku," tegasnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Twitter. Muncul akun yang menggunakan nama dan fotonya sebagai gambar profil. Dia mengatakan tak punya akun Twitter.

Dalam halaman Instagram story lainnya, Sasa juga meminta rekannya untuk tidak mem-follow dan menyebarluaskan akun Instagram miliknya @nabilasyadza.ss.

"Karena akun tersebut tidak bisa saya akses dari 2 minggu yang lalu, karena ada yang mencoba untuk login dan mengambil alih. Untuk keamanan privasi saya, saya sudah usahakan dengan segala cara untuk bisa akses kembali dan tetap saja tidak bisa," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Sasa, viral karena orasinya saat unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Orasi Sasa soal 'Pancasalah' sempat disorot.

Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, tampak Sasa yang mengenakan kaos hitam berorasi di Jalan Urip Sumoharjo Makassar. Di sekelilingnya tampak sejumlah massa lain dan kepulan asap dari ban yang dibakar di jalan.

Sembari memegang pengeras suara berwarna merah, dia mengkritik para pejabat negara yang dinilai tak lagi prorakyat. Lalu orasinya soal Pancasalah jadi sorotan karena videonya viral di media sosial.

Ternyata ada maksud tersendiri soal Pancasalah yang diungkapkannya. Istilah Pancasalah dipakainya karena dia melihat ada sikap pejabat negara yang melenceng dari nilai-nilai yang dikandung Pancasila.

"Tendangan dibalas tendangan, darah dibalas darah. Negara kita yang katanya negara Pancasila, sekarang menjadi negara pancasalah," katanya.

"Satu, ketuhanan yang maha hormat. Dua, kemanusiaan yang adil bagi para birokrat. Tiga, persatuan para investor. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat penindasan dalam permusyawaratan diktatorian. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat kelas atas," kata Sasa dalam orasinya yang disambut tepukan tangan massa aksi.