RADAR NONSTOP - Lonjakan kasus Corona di Jakarta bekum bisa dikendalikan. Belajar dari Agustus-September karena adanya libur panjang, lonjakan kasus Corona melonjak.
Alhasil, Pemprov DKI Jakarta menarik rem darurat atau PSBB ketat. Hingga Minggu (11/10) dini hari, data dari web resmi Corona milik Pemprov DKI Jakarta : corona.jakarta.go.id menyebutkan, positif 85,167 kasus, sembuh 70,487 kasus dan meninggal 1,877 kasus.
Sementara tingkat kesembuhan 82,3 persen dan tingkat kematian 2,2 persen. Sementara lima kelurahan terparah ada di Lebak Bulus: 268 orang, Kapuk: 127 orang, Jatinegara: 116 orang, Cipedak: 105 orang dan Kebon Jeruk: 98 orang.
BERITA TERKAIT :Cuma 95 Ribu Bisa Liburan Seru Di JungleLand, September Ceria Bersama Orang Tersayang
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun
Seperti diberitakan, sebanyak 3.161 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Data Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) pada pukul 08.00 WIB, Rabu (7/10/2020), total pasien terkonfirmasi positif tersebut berasal dari akumulasi pasien yang berada di empat tower. Sebanyak 1.597 pasien terkonfirmasi positif dirawat di Tower 6 dan Tower 7.
Kedua tower ini dihuni oleh pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang. Sementara, 1.564 pasien Covid-19 lainnya menempati Tower 4 dan Tower 5 sebagai flat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Jangan Keluar Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkhawatirkan libur panjang lima hari dari 28-31 Oktober dan 1 November 2020. Libur panjang itu terkait Maulid Nabi Muhammad SAW, cuti bersama serta Sabtu dan Minggu.
Kekhawatiran itu terkait munculnya kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) usai libur panjang. Anies pun meminta warga Ibu Kota tidak bepergian ke luar rumah.
"Kami khawatir dengan sangat serius potensi lonjakan kasus akibat demo yang terjadi di berbagai daerah termasuk Jakarta. Lonjakan kasus yang terjadi awal September kemarin tidak terlepas dari libur panjang pada Agustus. Akhir bulan ini ada libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Cuti bersama Rabu dan Jumat, ada lima hari," tuturnya di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).
Menurut Anies, lonjakan kasus Covid-19 baru terlihat setelah satu atau dua minggu ke depan. Dia meminta warganya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Potensi terjadinya lonjakan sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang. Jangan sampai terjadi klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama," katanya.
Mantan rektor Universitas Paramadina ini juga meminta warga untuk tidak meremehkan Covid-19 yang saat ini masih melanda di berbagai daerah, terutama DKI Jakarta. Menurut Anes, kasus Covid-19 tidak akan langsung muncul pada saat adanya kerumunan.
"Kalau ada kejadian, itu biasanya tidak langsung muncul, tapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi," ujarnya.