Kamis,  18 April 2024

Corona Di Jakarta

Banyak Yang Cari Gratisan, Orang Tajir Jakarta Disuruh Isolasi Ke Hotel

NS/RN/NET
Banyak Yang Cari Gratisan, Orang Tajir Jakarta Disuruh Isolasi Ke Hotel
Ilustrasi kamar hotel.

RADAR NONSTOP - Banyak orang tajir di Jakarta ternyata cari gratisan. Saat isolasi mandiri, para orang tajir itu memilih RSUD.

Untuk itulah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengarahkan pasien positif Covid-19 tanpa gejala ke sejumlah hotel untuk menjalani isolasi mandiri. Keputusan tersebut diambil lantaran Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet sudah tak lagi menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan pasien positif Covid-19 yang diminta isolasi di hotel adalah mereka yang masuk dalam kategori ekonomi mampu. Sementara, pasien positif Covid-19 kategori ekonomi tak mampu ditempatkan di sejumlah wisma milik Pemprov DKI.

BERITA TERKAIT :
25 Puskesmas 13 RSUD DKI Siap Layani Caleg Stress, Buruan Daftar
Sikapi Kondisi Pasien Koma Usai Menjalankan Operasi, Begini Penjelasan RSUD Kota Bekasi

Namun, kata Fify, pihaknya tetap memfasilitasi para pasien ke wisma milik DKI selama masih tersedia. "Selama kapasitas tersedia tetap dapat menggunakan tempat yang difasilitasi pemerintah," ujarnya.

Fify mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga wisma isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, yakni Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Center, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Graha Wisata Ragunan.

Di Graha Wisata TMII tersedia 22 kamar untuk isolasi mandiri, namun saat ini seluruh ruangan tersebut sudah terisi penuh. Kemudian, di Graha Wisata Ragunan tersedia 78 kamar dan baru terisi 18 persen.

Sementara, untuk lokasi isolasi di JIC sampai saat ini belum dapat digunakan lantaran masih direnovasi. "JIC butuh biaya renovasi cukup besar, jadi tertunda," ujarnya.

RSD Wisma Atlet, Kemayoran tak lagi menerima pasien positif Covid-19 tanpa gejala sejak Sabtu (19/12), menyusul keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rawat inap di tower 4, 6, 7 rata-rata sudah mencapai 75 persen. Sementara, ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebesar 60 persen.