RADAR NONSTOP - Komandan KRI Kurau, Mayor Laut Nurochim menyerahkan sejumlah serpihan puing pesawat Boeing milik Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) kemarin. Penyerahan tersebut dilakukan sesaat setelah Kapal KRI Kurau menepi di Pelabuhan JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Ada serpihan ban, pakaian anak kecil warna pink, dan serpihan pesawat," Ujar Nurochim kepada awak media di Pelabuhan JICT II, Minggu (10/1/2021).
Dari hasil pantauan wartawan Radarnonstop di lokasi, Kapal KRI Kurau menepi di Pelabuhan sekitar pukul 10.45 WIB. Selanjutnya, pasukan TNI AL tersebut disambut oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI AD, Kepolisian, Basarnas, Tim DVI serta pihak-pihak lainnya.
BERITA TERKAIT :Pajak Tinggi, Pantes Harga Tiket Pesawat Mahal
Microsoft Down Bikin Kacau Jadual Penerbangan, Cuma IT China Yang Kuat
Setelah itu, serpihan-serpihan yang berhasil dibawa tersebut diserahkan kepada Basarnas yang diterima oleh Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Rasman. Kemudian tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengambil salah satu barang milik korban, yakni satu buah pakaian warna pink milik anak kecil yang diduga penumpang pesawat nahas tersebut untuk keperluan identifikasi.
"Tim DVI hanya akan mengambil celana korban untuk diidentifikasi. Serpihan pesawat kami serahkan ke KNKT," kata Kepala Subdirektorat Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Jaya, Asep Yunardi.
Dalam waktu hampir bersamaan, Kapal milik Basarnas diberangkatkan ke lokasi kecelakaan. Bersama dengan itu, sebanyak tujuh orang penyelam profesional diikut sertakan guna melakukan pencarian korban serta property lainnya yang masih berada didasar laut.
"Ada 7 orang instruktur selam yang kami terjunkan, secara kemampuan dan kesiapan Insya Alloh, karena mereka semua instruktur," Ujar Instruktur selam NAUI Diving, Hendrata Yuda.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.