Sabtu,  27 April 2024

Kasus Rasisme

Ini Sosok Ketum KNPI Haris Pertama Yang Laporkan Abu Janda 

NS/RN
Ini Sosok Ketum KNPI Haris Pertama Yang Laporkan Abu Janda 

RN - Tudingan Abu Janda kalau Haris Pertama dukung FPI tidak masuk akal. Haris sejak duduk di bangku kuliah adalah aktivis gerakan. 

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris bersama kawan-kawannya kerap melakukan aksi demonstrasi di jalan untuk membela kaum lemah. Nama Haris tercatat sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta. 

Sejak mahasiswa sampai saat ini, Haris tidak pernah berhubungan dengan FPI. Gerakan Haris juga tidak pernah membela FPI. 

BERITA TERKAIT :
Punya Program Lansia Bahagia, Yang Coblos Ganjar-Mahfud Sama Dengan Berbakti Pada Orangtua
Beasiswa Untuk Anak-Anak Prajurit Dan Bhayangkara, Jubir: Ganjar-Mahfud Bukan Omon-Omon 

Wajar jika Haris melaporkan Abu Janda terkait rasisme. Karena, anak muda yang hobi bermain bulu tangkis ini tidak ingin rasisme menjadi budaya baru di Indonesia.  

"Jadi gini kan Permadi Arya alias Abu Janda ini kan suka asbun dia, asal bunyi aja. Nah jadi yang harus dipahami KNPI ini singkatan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia. Nah kalau bisa ditanya juga sama dia, tahu arti dari KNPI nggak. KNPI ini, ini tempat berhimpunnya, wadah berhimpunnya seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Nah salah satunya kan dia bilang dia Ansor, NU. Ansor juga berhimpun, ada Ansor, ada PMII, ada Fatayat, terusnya ada IPNU ada IPPNU," kata Haris, kepada wartawan, Kamis (28/1/20210).

"Nah kalau untuk di Muhammadiyah, ada Pemuda Muhammadiyah, ada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, ada Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Untuk di mahasiswanya ada HMI, GMNI, PMII, GMKI, PMKRI, habis itu yang lainnya ya, kaya KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), dan juga organisasi kepemudaan di seluruh partai politik," tegas Haris.

Haris membantah bahwa KNPI adalah pendukung FPI. Dia meminta Abu Janda supaya tidak asal bicara.

"Jadi bukan kita pendukung FPI. Makanya, maksud kita Abu Janda itu suruh baca lagi berita-berita yang dia share, yang dia bilang saya dendam politik. Jangan asal bunyi dong," ungkap Haris.

Haris heran Abu Janda yang mengaku-ngaku sebagai pendukung Jokowi, tapi perilakunya justru membuat gaduh. Dia kemudian menyinggung soal kondisi masyarakat di Papua.

"Maklum lah bahwa dia suka menghina orang. Jadi, apa namanya ya, dia salah satu orang yang bikin kacau pemerintahan Pak Jokowi. Bikin kacau. Dia bukan pendukung Pak Jokowi," sebut Haris.

"Nah ini kok, dia mengaku katanya pendukung Pak Jokowi tapi bikin kacau pemerintahan Pak Jokowi. Kan bisa dilihat. Bahwa di Papua ini aja gejolak sosialnya, gejolak masyarakatnya masih cukup tinggi. Jadi jangan asal bunyi dong," imbuhnya.

"Jadi nggak ada dendam politik. Saya kenal Abu Janda juga nggak. Emang dia siapa. Saya cuma menganggap seorang Abu Janda, Permadi Arya itu orang yang selalu buat gaduh, selalu menghina orang, rasis dan lain-lain," sambung dia.

Selain itu, Haris menjelaskan pelaporan KNPI terhadap Abu Janda juga dilakukan untuk menepis anggapan kebal hukum. Dia menegaskan perilaku Abu Janda tidak bisa dibiarkan, sebab bukan tak mungkin akan berimbas buruk terhadap jalannya pemerintahan.

Diberitakan sebelumnya, Abu Janda menanggapi laporan KNPI terhadapnya soal dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Ia menilai pelaporan itu kental dengan muatan politis.

"Ini jelas dendam politik karena pelapornya ini Haris Pertama, ini pembela FPI, saya punya jejak digitalnya. Ini jelas Haris Pertama ini jelas sakit hati FPI dibubarin. Terus dia mau balas dendam Rizieq dipenjara, dia mau mata balas mata, ini jelas motifnya politik ini," kata Abu Janda.

Abu Janda menilai laporan Haris Pertama bersifat asumtif. Padahal, menurutnya, kata-kata yang dia lontarkan bukan sebuah pernyataan, melainkan pertanyaan.