.png)
RADAR NONSTOP - Pretty Asmara merasa sepi. Dirinya merasa diasingkan saat di dalam bui.
Ade Nurul salah satu sahabat yang selalu mendampingi Pretty selama sakit di tahanan. Namun, karena kesibukan belakangan para sahabat sulit menjenguknya.
"Terakhir dia sempat bilang nggak bisa jalan. Dia sempat marah padahal dia nggak pernah gitu, 'lo gimana sih nggak datang-datang. Percuma bikin grup kalau dikabarin nggak pernah datang'. Rencana mau ke sana hari ini, tapi sudah keduluan," kenang Ade Nurul, Minggu (4/11/2018).
BERITA TERKAIT :Orang Kaya Berobat Ke Luar Negeri, Rp 90 Triliun Lenyap
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bupati Pulau Seribu Wafat Di Ruang Kerja
Padahal, menurut Ade Nurul, Pretty Asmara tak pernah seperti itu. Beberapa hari lalu setelah di bawa ke Rumah Sakit Pengayoman, Pretty mengatakan dirinya sudah tak bisa jalan.
"Biasanya Pretty nggak pernah marah gitu. Biasanya nggak, ini dia terus tanya, 'kapan mau ke sini. Ngapain gue kabarin kalau nggak datang'. Marah karena kita temannya lagi sibuk kadang susah datang," ungkapnya.
Hal itu membuat Ade Nurul menyesal tak langsung mengabulkan keinginan Pretty Asmara. Sebelum di Rumah Sakit Pengayoman, Pretty Asmara pernah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Bunda Aliyah dan Rumah Sakit Polri.
"Aku nyesel juga pas dia marahin aku nggak bisa datang," ungkap Ade Nurul.
Pretty Asmara divonis enam tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, setelah mengajukan banding Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta malah memperberat hukuman menjadi 8 tahun penjara.
