Selasa,  19 March 2024

Lagi, Langit di Jakarta Ditaburi 21,4 Ton Garam

DIS/NS/RN
Lagi, Langit di Jakarta Ditaburi 21,4 Ton Garam

RN – Lagi, langit di Jakarta ditaburi sebanyak 21,4 ton garam. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi curah hujan yang turun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

”Jadi, kita jatuhkan dahulu hujannya di laut saat sebelum ia beranjak ke wilayah rawan banjir termasuk wilayah Jabodetabek,” tutur Kepala Gedung Besar Teknologi Perubahan Cuaca( BBTMC) BPPT Jon Arifian pada Antara, di Jakarta.

Ia menjelaskan materi semai garam itu dibawa dalam 13 sorti penerbangan menggunakan armada pesawat Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan Udara CASA- 212 dan CN- 295.

BERITA TERKAIT :
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 
Temukan 15 Merek Garam dengan Kadar Yodium Tak Penuhi SNI, YLKI Minta Pemprov DKI Tegas

Penerapan rekayasa cuaca ataupun pembedahan teknologi perubahan cuaca( TMC) dimulai pada 21 Februari 2021 dan masih berjalan.

”Jadi, kita seoptimal mungkin pada siang hari kita melakukan pembenihan awan alhasil wilayah rawan banjir itu dapat menurun curah hujannya,” ucap Jon.

Pada pembedahan TMC untuk penindakan cuaca berlebihan yang dilakukan pada Jumat, 26 Februari 2021, sebesar 3 sorti penerbangan membuat keseluruhan 5 ton NaCl sebagai materi semai untuk pembenihan awan hujan potensial.

Pembenihan itu dilakukan di wilayah barat, barat energi dan barat laut dari Jabodetabek. Posisi persisnya di Antara Sunda, Pantai Timur lampung, dan Akhir Kulon.

Dari pembedahan TMC, BPPT mengklaim terjadi penurunan curah hujan yang turun di wilayah Jabodetabek dibanding rentang waktu curah hujan berlebihan semacam pada 18 Februari- 20 Februari 2021 di mana banjir menyerang.

Badan Meteorologi, Ilmu cuaca, dan Geofisika( BMKG) mengatakan kawasan Jabodetabek akan mengalami kemampuan cuaca berlebihan yang diprediksi terjadi pada 24- 27 Februari 2021.

Peristiwa hujan di wilayah Jabodetabek pada rentang waktu itu butuh diwaspadai paling utama pada malam ataupun dini hari menjelang pagi dengan kemampuan penyaluran hujan bisa terjadi dengan cara menyeluruh.

Untuk mendukung pembedahan TMC, BPPT bertugas serupa dengan Angkatan Nasional Indonesia( Tentara Nasional Indonesia(TNI)) Angkatan Udara( Angkatan udara(AU)), Badan Nasional Penyelesaian Musibah( BNPB), Badan Meteorologi, Ilmu cuaca, dan Geofisika( BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional( Lapan).