RN - Konsep Anies Baswedan untuk memanjakan pejalan kaki terus digeber. Setelah kawasan Thamrin dan Sudirman dan Cikini, kini 10 ruas jalan di Ibu Kota bakal dikonsep dengan "completestreet".
"completestreet" ini adalah penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat.
Konsep tersebut dijalankan dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi umum, yang juga sudah termaktub dalam kegiatan strategis daerah di wilayah kota masing-masing. Penataan trotoar di 10 ruas jalan DKI Jakarta pada tahun 2021 itu dimulai dari tiga ruas jalan di Kawasan Kebayoran Baru.
BERITA TERKAIT :Jalan Kaki, Perut Buncit Lenyap Dan Mampu Menambah Daya Tahan Seks
Si Merak Bank DKI Wujudkan Kemudahan Transparansi Pembendaharaan Daerah Pemprov DKI
Rencana penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdiri atas trotoar di Jalan Senopati-Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Trunojoyo dan Jalan Gunawarman dilakukan mulai Mei sampai Desember 2021 sepanjang kurang lebih 4,6 kilometer.
Kawasan Kebayoran Baru menjadi yang pertama karena kawasan ini sebagai destinasi tempat tinggal, bisnis, pusat perbelanjaan dan wisata dengan potensi pengembangan wisata kulinernya.
"Hal ini perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan 'Transit Oriented Development' (TOD) dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut," tegas Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho.
Untuk penataan sejumlah trotoar di Kawasan Kebayoran Baru tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp 60 miliar.
Karena itu, tujuan penataan trotoar di Kawasan Kebayoran Baru diarahkan untuk mendukung kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas "15-minute city" untuk ragam kelas sosial ekonomi, mendorong "shifting" perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.
Selain itu mendorong mobilitas jarak pendek (micro-mobility) dengan moda transportasi tidak bermotor serta menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah. Setelah dilakukan penataan di Kebayoran Baru, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain.