RN - Secara perlahan tapi pasti, Jakarta ternyata lebih sehat ketimbang sebelumnya. Bahkan, Jakarta mengalahkan kota-kota besar di dunia seperti Seoul, Jenewa dan London.
Bahkan, Washington, D.C dan New York serta Paris juga kalah dengan Jakarta. Lembaga riset YouGov yang berbasis di Inggris merilis daftar kota tersehat di dunia. Dari penilaian itu, Jakarta menempati peringkat ke-17.
Pandemi Covid-19 telah merubah berbagai aspek kehidupan, termasuk gaya hidup masyarakat perkotaan yang menjadi lebih sehat. Berdasarkan studi yang dilakukan YouGov, hampir setengah dari orang Inggris memiliki resolusi dengan adanya pandemi ini.
BERITA TERKAIT :Di Hadapan Kepala Daerah, Anies: Banyak Masalah Seperti Subsidi BBM Murah
Usulan Pansus Cuma Akal-Akalan, Ada Agenda Busukin Anies Lewat JIS
Mereka umumnya ingin meningkatkan kebugaran (47%), menurunkan berat badan (44%), dan memperbaiki pola makan (41%). Dengan kata lain, orang-orang memiliki harapan untuk dapat merawat diri dengan lebih baik. Mereka mulai mendaftarkan diri ke gym atau makan makanan yang lebih sehat.
Tapi perlu diingat bahwa kebugaran dan diet bukanlah satu-satunya ukuran kesehatan. Lingkungan tempat tinggal juga mendukung kesehatan seseorang, termasuk pilihan gaya hidup yang mereka jalani.
Berdasarkan hal-hal tersebut, tim YouGov di Lenstore menganalisis 44 kota di seluruh dunia untuk mengungkap di mana kota yang lebih mudah untuk menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Pengukuran itu melibatkan 10 metrik kehidupan sehat, termasuk tingkat obesitas hingga tingkat polusi. Masing-masing metrik diberi skor lalu digabungkan untuk mendapatkan skor total 100. Skor ini digunakan untuk menentukan peringkat 44 kota, mana yang terbaik untuk hidup sehat.
Dari situ didapatkan hasil bahwa Amsterdam merupakan kota tersehat di dunia. Ibu kota Belanda ini dikenal sebagai kota ramah pesepeda. Di sana orang-orang lebih memilih bepergian dengan sepeda, jalan kaki, atau menggunakan transportasi umum.
Tak heran, orang-orang di sana memiliki tubuh yang sehat. Tingkat obesitasnya hanya 20,4 persen.
Sementara itu, ibu kota Indonesia yakni Jakarta menempati posisi ke-17. Tingkat obesitas di Jakarta terbilang rendah yakni 6,9 persen. Kemudian angka harapan hidupnya adalah 68,5 tahun.
Di Jakarta juga terdapat 114 aktivitas luar ruang yang dapat dilakukan masyarakat. Selain itu, ada 833 tempat yang dapat dikunjungi masyarakat untuk melakukan aktivitas luar ruang.
Untuk membayar keanggotaan gym, Jakarta juga terbilang lebih murah dibandingkan kota lain seperti Madrid atau Seoul, yang peringkatnya berdekatan dengan Jakarta. Setiap bulan, rata-rata orang harus mengeluarkan Rp 514 ribu untuk gym.
Sayangnya, poin yang masih buruk dari Jakarta adalah tingkat polusi. Skor polusi di Jakarta adalah 84.39. Jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan Madrid 52.68 dan Seoul 57.82.
Ini daftar 44 kota tersehat di dunia:
1. Amsterdam
2. Sydney
3. Wina
4. Stockholm
5. Copenhagen
6. Helsinki
7. Fukuoka
8. Berlin
9. Barcelona
10. Vancouver
11. Melbourne
12. Beijing
13. Bangkok
14. Buenos Aires
15. Toronto
16. Madrid
17. Jakarta
18. Seoul
19. Frankfurt
20. Jenewa
21. Tel Aviv
22. Istanbul
23. Kairo
24. Taipei
25. Los Angeles
26. Mumbai
27. Boston
28. Dublin
29. Tokyo
30. Chicago
31. Hong Kong
32. Shanghai
33. Brussels
34. San Fransisco
35. Paris
36. Sao Paulo
37. Zurich
38. London
39. Johannesburg
40. Milan
41. Washington, D.C.
42. New York
43. Moscow
44. Mexico City