RN - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, warga DKI Jakarta tidak perlu panik menyoal ketersediaan pangan di Ibukota. Hal itu disampaikan Ariza saat menjadi keynote speaker pada acara diskusi Balkoter's Talk wartawan Balaikota-DPRD DKI.
Menurutnya, keadaan normal seperti sekarang ini tidak ada alasan pangan di Jakarta bermasalah. Bahkan, ia pun menyebutkan saat kajadian tahun 98, kebutuhan pangan di Jakarta tetap terpenuhi.
"Buat warga Jakarta kita minta jangan panik, jangan kuatir, Sampe hari ini Jakarta tak pernah ada masalah dengan pangan, termasuk dulu waktu kejadian 98 sekalipun kita tak pernah ada ada masalah dengan pangan. Apalagi sekarang dalam kondisi normal, dan saat pandemi, sekalipun Ramadhan, Idul Fitri pangan tersedia," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
BERITA TERKAIT :Belajar Dari Paman Birin Yang Bebas Dari Jeratan Kasus Korupsi Oleh KPK
Paman Birin Menang Gugatan, KPK Keok Dilibas Gubernur Kalsel
Ariza mengungkapkan, persoalan pangan di Jakarta prinsipnya menjadi komitmen bersama untuk memastikan kesediaan pangan dengan harga yabg terjangkau. Ariza menyebutkan, dari laporan yang diterimanya, hingga saat ini kebutuhan pangan di Jakarta aman.
"Pertama, komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa kesediaan pangan. Kedua, tentu dapat dijangkau dan ketiga tentu harga, artinya dapat dipenuhi, tak ada kenaikan yang signifikan," ungkapnya.
"Jadi Sejauh ini kita memastikan pangan di jakarta harus tersedia. Alhamdulillah dari laporan yang kami terima dari KPKP dan Dirut BUMD, Pasar Jaya dan Dharma Jaya, insyaallah tak ada masalah yang berarti, Nanti bisa ditanyakan," tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua DPD Partai Gerindra ini pun mengatakan, meskipun biasanya terjadi kenaikan harga hingga 15 persen, namun hal itu ia pastikan bukan menjadi masalah krusial lantaran disatu sisi memberikan keuntungan bagi petani dan pedagang.
"Memang biasanya ada peningkatan 10 sampai 15 persen tapi semua bisa terjangkau, dan disatu sisi memberi keuntungan pada petani, tentu ada peningkatan di pedagang, meski bagi konsumen dianggap memberatkan," jelasnya.
Ariza melanjutkan, Pemprov DKI berkomitmen menjaga stabilitas yang menjadi tugas BUMD, dan dinas KPKP. Menurutnya, Mereka yang memastikan stabilitas pangan, salah satunya pengawasan harga dan stok pangan seperti mengadakan pasar murah di pasang Minggu, Klender, pasar tradisional lainnya.
"Pengawasan sudah dilakukan ada 1820 sampel di pasar modern, tradisional. Alhamdulillah hasilnya 100 persen aman. Tinggal kita berkolaborasi dengan beberapa elemen, sehingga tak hanya memastikan cukup tapi juga murah," tutupnya.