Jumat,  22 November 2024

Condet & Bekasi Digerebek

Habis Gereja Katedral, Teroris Sudah Siapkan 70 Bom Pipa Daya Ledak Tinggi  

NS/RN/NET
Habis Gereja Katedral, Teroris Sudah Siapkan 70 Bom Pipa Daya Ledak Tinggi  
Lokasi penggerebekan terduga teroris di Condet.

RN - Usai beraksi di Gereja Katedral, Makassar, Sulsel, kemlompok teroris rencananya bakal beraksi. Tapi, Polda Metro Jaya dan Densus 88 bergerak cepat.

Polisi menemukan bahan pembuat bom pipa dari Triacetone triperoxide (TATP) yang merupakan senyawa kimia pembuatan bom berdaya ledak tinggi dalam penggrebekan dan penangkapan 4 orang teroris di Desa Sukasari Kabupaten Bekasi dan Condet Jakarta Timur pada Senin (29/3/2021).

"Dari temuan bahan peledak (handak) tersebut beserta bahan baku yang ada, sesuai perhitungan daripada tim bahwa TATP dari lima bom toples, dengan berat 3,5 kilogram diperkirakan bisa buat 70 bom pipa. Tadi sudah di disposal. Ukuran dari pipa, itu kalau dirakit menjadi sebuah bom akan dapat membuat kurang lebih 70 bom pipa," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran di lobby Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

BERITA TERKAIT :
KI Minta Wali Kota Jaktim Terbuka Soal PGC Di Atas Gorong Gorong Lahan Pemda
Uskup Agung Jakarta: 21,6 Persen Anak Kurang Gizi, 330 Triliun Makanan Jadi Sampah  

Fadil Imran menjelaskan, TATP adalah senyawa yang memiliki ciri khas mudah terbakar hanya dengan gesekan, panas, dan pemicu lainnya.

Oleh sebab itu tim Jibom dari satuan Gegana Polda Metro Jaya memutuskan melaksanakan disposal di dua lokasi dimana ditemukan TATP tersebut yakni di Desa Sukasari dan Condet Jakarta Timur.

"Dalam penggeledahan ditemukan juga 5 bom aktif yang sudah dirakit dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari Triacetone triperoxide (TATP) ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong high explosive yang sangat sensitif," ungkap Fadil Imran.

Dari empat terduga teroris, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, yakni:

Dari ZA (37) diamankan sebuah senjata tajam jenis parang, handphone Oppo F11, sebuah dompet, sebuah kartu debit, sebuah kartu e-money, satu kartu dapur raya, satu kartu Flazz, satu kartu ATM Bank DKI, satu KTP atas nama ZA, satu kartu asuransi kecelakaan, dua buah surat tilang, satu kabel data, uang tunai Rp 3.056.900, dua bungkus rokok, satu korek api, dan satu bungkus masker.

Sedangkan dari saudara AJ (46) ditemukan Handphone Redmi Note 7 pada badannya. Dan saudara HA (56) ditemukan hp dan identitas diri.

"Inilah efek dari bom TATP yang berhasil dideteksi dicegah dari teman-teman Densus 88 Satgaswil Polda Metro Jaya. Tim Densus 88 selanjutnya akan mendalami temuan-temuan di TKP, dan hasil olah TKP, serta informasi-informasi yang diperoleh dari saksi di TKP," lanjut Fadil Imran.