RN - Sejumlah awak PO Bus mengaku kepusingan apabila larangan mudik diberlakukan. Pasalnya, jika itu benar-benar diterapkan, secara tidak langsung pendapatan mereka zero.
"Lebaran tahun kemarin sudah dilarang. Sekarang juga dilarang, inikan sama saja membunuh mata pencarian kami sebagai pekerja yang andalkan komisi," pungkas Ujang salah satu petugas PO Bus, Kamis(1/04/2021).
Ia mengungkapkan, selama larangan mudik, otomatis tidak ada penumpang dan PO Bus kemungkinan tidak akan beroperasi.
BERITA TERKAIT :391 Ribu Kendaraan Mudik, Jakarta Tetap Macet
Arus Mudik Nataru Dongkrak Ekonomi Daerah, Perputaran Duit Bisa Tembus Puluhan Triliun
"Katanya hanya pemilik PO yang akan dapat kompensasi dari pemerintah. Ya kita kan tahu benar atau tidaknya. Kalau bagi kami hanya mengandalkan komisi. Pasti kita bakal gigit jari lagi," bebernya.
Dilain terlihat di Terminal yang ada di Jakarta sejumlah penumpang lebih awal melakukan Mudik.
"Tahun kemarin kami sudah tidak pulang karena larang. Masa iya Tahun ini tidak bisa silahturahmi dengan keluarga di kampung lagi. Mending mudik awal lah," ucap Andi salah satu calon penumpang.
Seperti diketahui dalam SE 12 tahun 2021 mudik dilarang pada 6-17 Mei 2021 bagi seluruh kalangan. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pergerakan atau kegiatan di tanggal tersebut kecuali dalam keadaan mendesak dan perlu.