RN - Maraknya orang parpol yang ikut meramaikan bursa calon ketua bisa menyeret Nahdlatul Ulama (NU) menjadi cibiran.
Sebab, NU sebagai rumah besar ulama dan ummat Islam dikhawatirkan akan dijadikan alat kepentingan. Hal ini ditegaskan pengamat politik Miftahul Adib kepada wartawan, Kamis (1/4) malam.
Menurutnya, orang parpol bisa merusak NU. "Saya khawatir NU akan dirusak oleh kepentingan politik pragmatis dan kepentingan kekuasaan. Saya rasa orang parpol itu hanya lagi cari kendaraan dan ingin menunggangi," ucap Adib.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Kursi Ketua MPR Ditukar Guling, Alhasil Golkar Dapat Jatah Menteri Banyak
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) ini menyatakan, jika orang parpol berhasil mengusai NU DKI Jakarta bisa saja virus ini menjalar kesemua wilayah.
"Saya curiga dan menduga kalau Konferwil NU DKI ini sebagai test case dan test the water. Kalau ini berhasil maka semua wilayah akan digerpol oleh orang partai dan berikutnya ajang Muktamar NU juga akan direbut oleh para elit," keluh Adib.
Jika gerpol atau gerakan politik di DKI Jakarta berhasil maka terang Adib, bisa menjadi ancaman. "Saya ini miris kenapa sih orang parpol itu haus kekuasaan," tambah Adib.