RN – Suhu udara di Jakarta mendingin selama bulan Juni 2021 jika dibandingkan pada Juni 2020 lalu. Penurunan suhu minimum rata-rata sebesar 0,6 derajat Celcius.
Tren pendinginan suhu antara 0,5-1 derajat Celcius juga terjadi di Bandung sejak Januari hingga Juni 2021, jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2020.
"Kondisi penurunan suhu permukaan di daratan (Jawa Barat dan Tengah) ini juga diperlihatkan melalui data prediksi suhu permukaan, dari Sadewa-LAPAN pada 24 Juni 2021 pukul 06.00 WIB," tulis LAPAN, dikutip dari akun Instagram @lapan_ri, Selasa (29/6/2021).
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
Meski demikian, suhu harian itu memiliki fluktuasi harian yang erat dipengaruhi oleh jumlah pemanasan permukaan, yang diterima dari radiasi Matahari dan salah satu faktor penyebabnya ditentukan oleh panas laten dari keberadaan awan.
Data penurunan suhu permukaan rata-rata di beberapa kota selama bulan Juni ini, terjadi pada kemarau basah dan kemungkinan berkaitan dengan fenomena front (perbenturan) dua massa yang berlainan, yaitu antara udara dingin dan udara hangat.
"Cold front menyebabkan udara dingin di permukaan mendorong dan mengangkat udara hangat di atasnya," tulis LAPAN.
Dalam konteks kemarau basah seperti saat ini, cold front dapat terbentuk dari pergerakan kuat monsun timuran (dari timur) Australia yang bersifat dingin.
Front dingin ini kemudian berbenturan dengan udara hangat dari barat, karena keberadaan vorteks dan dipole mode negatif di Samudra Hindia.
"Cold front kemudian meluas dan tertahan oleh eksistensi awan-awan dingin tebal yang persisten meliputi daratan," tulis LAPAN.