RN - Nafsu dan ambisi politik kekuasaan bisa menyebabkan siapa pun menghalalkan segala cara.
Untuk mencapai tujuannya, tak jarang para politisi ini menjadikan kemiskinan sebagai komoditas politik dalam meraih simpati rakyat.
“Banyak begal bangsat politik menjadikan kemiskinan sebagi komoditas. Bahkan menjual UUD 1945 dan Pancasila untuk meraih simpati rakyat,” ujar Wasekjen JARI 98, Ir Irwandi saat berbincang dengan radarnonstop.co, Minggu (15/8/2021).
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Berkaca dari kondisi tersebut, Ir Irwandi pun menegaskan kini saatnya rakyat menghakimi para politikus busuk untuk tidak memilih mereka pada tahun 2024.
“Sebagai sanksi moral atas penindasan moralitas yang main akal - akalan oleh para begal bangsat politik,” pungkasnya.