Jumat,  19 April 2024

Pesta Cukur Gundul Rakyat Sambut Penangkapan Bupati Banjarnegara

NS/RN
Pesta Cukur Gundul Rakyat Sambut Penangkapan Bupati Banjarnegara
Aksi cukur gundul warga Banjarnegara.

RN - Dicokoknya Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono membuat sebagian rakyat pesta. Mereka melakukan cukur gundul serempak.

"Kami sudah nazar, ini aksi cukur gundul untuk buang sial," tegas warga.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim mempunyai bukti kuat untuk mengusut dugaan tindak pidana korupsi yang menarik nama Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Sebelumnya Budhi membantah telah menerima uang fee sebesar Rp2,1 miliar. 

BERITA TERKAIT :
Bupati Sidoarjo Sudah Tersangka, Tapi Gus Muhdlor Belum Dibui 
Dipimpin Dito Indeks Pembangunan Manusia di Kendal Naik, Pengamat: Pemimpin yang Sukses dan Berhasil

“KPK telah memiliki bukti yang kuat menurut hukum terkait dugaan tindak pidana korupsi dimaksud, sehingga perkara ini naik ke tahap penyidikan,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, dalam keterangan pers di Gedung KPK, Sabtu (04/09/2021) 

Ali mengatakan pihaknya berharap seluruh tersangka dan pihak-pihak yang dipanggil dan diperiksa bertindak kooperatif. Hal ini guna menerangkan fakta-fakta sebenarnya yang diketahui di hadapan penyidik.

“KPK berharap agar tersangka dan pihak-pihak lain yang nanti kami panggil dan periksa bertindak kooperatif dengan menerangkan fakta-fakta sebenarnya yang diketahui di hadapan penyidik,” ujar dia.

Sebelumnya, Budhi resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi. Usai ditetapkan menjadi tersangka, Budhi langsung ditahan pada Jumat (03/09/2021).

Usai konferensi pers KPK, Budhi mengaku sama sekali tidak menerima uang dugaan komitmen fee sebesar Rp2,1 miliar itu. Ia lantas menantang KPK untuk membuktikan aliran uang ke kantong pribadinya tersebut.

DP Fee 10 Persen 

KPK menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Banjarnegara 2017-2018. Dia disangka melakukan korupsi dalam proyek infrastruktur di kabupaten tersebut.

Budhi adalah bupati periode 2017-2022 yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pilkada 2017.

“KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan,” kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers, di kantornya, Jakarta, Jumat, 3 September 2021.

KPK menduga Budhi sudah menerima fee dari proyek infrastruktur sebanyak Rp 2,1 miliar. Duit diserahkan secara langsung maupun lewat perantara.

Dalam konferensi pers penetapan tersangka ini, KPK sekaligus menahan Budhi dan Kedy. Budhi akan ditahan di Rumah Tahanan Kavling C1 dan Kedy ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur.

Firli Bahuri menjelaskan Bupati Banjarnegara Budhi lewat orang kepercayaannya, Kedy Afandi, mengumpulkan asosiasi jasa konstruksi di salah satu rumah makan. Pada pertemuan itu, Kedy menyampaikan bahwa paket proyek pekerjaan akan dilonggarkan dengan menaikkan harga perkiraan sendiri sebanyak 20 persen dari nilai proyek.

Untuk perusahaan yang ingin mendapatkan paket proyek itu harus menyerahkan uang 10 persen dari nilai proyek. Beberapa waktu kemudian pertemuan digelar di kediaman Budhi. Bupati diduga meminta para kontraktor untuk menaikan HPS sebesar 20 persen. Sebanyak 10 persen untuk Budhi dan sisanya untuk keuntungan kontraktor.

KPK menduga Budhi aktif memantau pelaksanaan lelang proyek. Di antaranya membagi paket pekerjaan di Dinas PUPR dan mengajak perusahaan milik keluarga, sampai mengatur pemenang lelang. Dalam pelaksanaan itu, Bupati Banjarnegara Budhi diduga dibantu oleh Kedy.