RN - Manuver PDIP dan PSI mendekati anggota dewan person to person untuk memuluskan interpelasi Formula E dipastikan gatot alias gagal total.
Soalnya, menurut pengakuan salah satu anggota DPRD DKI Jakarta yang enggan namanya disebutkan mengatakan bahwa selama menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi atau yang akrab disapa Om Prass bukan orang ‘baik’.
“Ya memang betul, belakangan ini PDIP dan PSI sedang kasak - kusuk mendekati anggota person to person untuk menggolkan interpelasi Formula E,” ungkap salah satu anggota dari 7 Fraksi DPRD DKI yang menolak interpelasi.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Akan tetapi, menurut sumber ini, trik PDIP dan PSI tersebut dipastikan tidak akan menuai hasil apapun. Sebab, selama ini anggota DPRD DKI Jakarta merasa sangat dianaktirikan oleh Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi.
“Selama ini anggota tidak pernah diajak ngobrol atau diskusi oleh Pras. Dia (Pras) selalu selesai dengan para ketua, baik itu ketua komisi, fraksi dan wakil ketua. Kita anggota tidak pernah diajak bicara. Jadi kalau sekarang dia (Pras) berharap mendapat dukungan untuk menggolkan interpelasi, itu bagaikan mimpi disiang bolong,” tegas anggota DPRD DKI yang tidak bersedia namanya dituliskan ini.
Sumber ini juga mengatakan, untuk di bawa ke Bamus (Badan Musyawarah) interpelasi Formula membutuhkan tidak hanya tanda tangan ketua, tapi minimal 2 tanda tangan wakil ketua.
“Ini saja Pras tidak bisa mendapatkan,” ujarnya.
Lalu, ketika akan diparipurnakan, harus memenuhi qourum. Nah, PDIP dan PSI baru berjumlah 33 anggota. “Jadi interpelasi Formula E itu tidak akan pernah terjadi. Mentok hanya usulan untuk buat kisruh saja,” pungkas sumber.
Terpisah, anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan Gibert Simanjuntak tetap optimis interpelasi terhadap Anies Baswedan terkait Formula E dapat terus berjalan.
"Kami masih mendekati dan memberi pemahaman agar teman-teman dari 7 fraksi yang lain mau memikirkan ulang sikapnya. Kita berharap anggota legislatif itu memihak rakyat," kata Gilbert, Kamis (2/9/2021), dilansir dari Kompas TV.
Pendekatan yang dilakukan melalui dua cara yaitu secara formal (melalui fraksi) dan informal (dilakukan oleh anggota partai melalui hubungan personal).
"Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan formal lewat fraksi dan informal/personal/individu melalui hubungan pribadi," ucap Gilbert.
Anggota fraksi PDI-P lainnya, Ima Mahdiah mengatakan, pendekatan tengah berjalan. “Sudah berjalan," kata Ima melalui pesan singkat, Kamis.
Menurut Gilbert, sejauh ini, banyak anggota fraksi lain yang juga tidak sejutu dengan gelaran Formula E, tetapi terhambat oleh sikap politik partai yang menolak.
"Dari apa yang kami dapatkan, secara pribadi banyak yang tidak setuju (dengan Formula E), tetapi terhambat sikap politik 7 fraksi yang menolak. Tentu mereka tidak berani menentang sikap fraksinya," kata Gilbert.
Pihaknya optimistis karena untuk menuju rapat paripurna syarat interlepasi sudah terpenuhi.
"Kami optimis karena untuk paripurna tidak ada alasan untuk menolak, syarat interpelasi terpenuhi. Saat paripurna, sikap fraksi akan jelas," kata Gilbert.