RN - DPRD DKI Jakarta gaduh lagi. Kali ini penyebabnya adalah sikap Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.
Politisi PDIP itu dituduh membuat agenda siluman. Kini posisi Om P sapaan akrab Prasetio di ujung tanduk.
Om P ngotot menggelar paripurna interpelasi Formula E dinilai telah mencoreng wajah parlemen Kebon Sirih.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Atas tindakan arogan politikus PDIP tersebut, empat Wakil Ketua DPRD, yakni Mohamad Taufik, Zita Anjani, Abdurahman Suhaimi dan Misan Samsuri beserta tujuh fraksi lainnya akan melaporkan Prasetio ke Badan Kehormatan (BK).
"Besok kita lapor BK. Itu namanya bikin agenda palsu. Bisa saja mosi tidak percaya akan digulirkan," tegas Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.
"Mosi tidak percaya akan kita gulirkan jika ketua DPRD masih bersikap ototiter," tegas Muhammad Taufik Zoelkifli yang menjabat Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.
"Karena yang hadir (rapat Bamus) sudah kita beri kesempatan untuk mengutarakan pendapat. Kan mereka hadir juga tapi tidak protes," kilah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Diketahui, pendukung interpelasi hanya dua fraksi yakni PDIP dna PSI. Sementara penolak interpelasi ada tujuh yakni Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar dan Fraksi PKB-PPP.
Diketahui, aksi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi yang blunder langsung disambut kader Banteng. Sebab, posisi ketua dewan akan berpindah jika gerakan Prasetio gagal.
"Kalau bicara cocok atau tidak cocok ya banyak kader PDIP yang mampu menjadi ketua dewan," tegas sumber di internal PDIP.
Walau tidak menyebut nama, tapi sumber itu mengakui, sebenarnya posisi ketua dewan adalah milik pimpinan DPD. "Tapikan kader patuh atas intruksi partai," bebernya.