Jumat,  22 November 2024

Anak Buah Anies Masih Berjibaku Bantu Korban Gunung Semeru 

NS/RN
Anak Buah Anies Masih Berjibaku Bantu Korban Gunung Semeru 
Tim SAR dari DKI Jakarta di kawasan Gunung Semeru.

RN - Puluhan anak buah Anies Baswedan masih berjibaku. Mereka membantu korban letusan Gunung Semeru, Jawa Timur. 

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya mengirimkan bantuan berupa logistik dan sumber daya manusia untuk membantu warga korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Bantuan logistik yang dikirimkan berupa kasur, tempat tidur velbed, perlengkapan rumah tangga, dan kipas angin sesuai dengan kebutuhan warga di lokasi bencana.

BERITA TERKAIT :
Banjir Bandang Sumbar Sudah 50 Orang Tewas, Warga: Rumah Hancur Mirip Kiamat 
Gunung Semeru Batuk Lagi, Abunya Nyembur Sampai 1.000 Meter 

Selain bantuan logistik, lanjut Sabdo, sebanyak 60 orang anggota perwakilan OPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satpol PP, Tagana Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) diterjunkan ke lokasi.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menyatakan, pengiriman bantuan ini sebagai wujud kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan daerah lain di Indonesia dalam misi kemanusiaan, khususnya Kabupaten Lumajang yang saat ini sedang terdampak erupsi Gunung Semeru. 

“Ini bentuk kesetiakawanan, kebersamaan, kerja sama yang betul-betul kita wujdukan dengan nyata,” ujarnya.

Dia juga meminta tim agar menjaga kekompakan dan keselamatan selama melayani warga di Kabupaten Lumajang. Selain itu, tim juga wajib untuk menjaga nama baik DKI Jakarta selama bertugas di lokasi bencana.

Data dari BNPB menyebutkan hingga saat ini tercatat korban tewas jadi 46 orang.

Angka itu berdasarkan data terakhir yang tercatat pada Sabtu (11/12/2021) pukul 18.00 WIB. 

"Sementara 9 orang masih dinyatakan hilang. Kemudian korban luka berat tercatat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12/2021).

Data warga yang mengungsi sampai hari ini berjumlah 9.118 jiwa. Dari total angka tersebut, jumlah penyintas laki-laki 4.435 jiwa dan perempuan 4.683 jiwa.

Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya. Saat ini BNPB yang dibantu para relawan membantu untuk penguatan pendataan di lapangan sehingga data terpilah, khususnya kelompok rentan, dapat terdata dengan lebih baik.

Para penyintas tersebar di 115 titik pos pengungsian, di antaranya terpusat di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538), dan Pronojiwo 4 titik (1.056).

Sebanyak 94 titik lain tersebar di Kabupaten Lumajang, di antaranya Sukodono 10 titik (334 jiwa), Sumbersuko 8 titik (312), Lumajang 12 titik (380), Yosowilangun 4 titik (70), Pasrujambe 2 titik (197), Randuagung 9 titik (52), Senduro 7 titik (131), Tekung 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90), Kunir 5 titik (171), Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) dan

Rowokangkung 5 titik (60). Sedangkan warga mengungsi diluar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).

Dalam upaya penanganan darurat ini, pemerintah daerah mengaktivasi pos komando (posko) yang berlokasi di Kecamatan Pasirian. Posko Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru didukung dua Pos Sub Satgas I (Lumajang) yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

Masih di bawah kendali Posko, pos logistik bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Selain pada operasi pencarian dan pertolongan, Posko juga mengutamakan pelayanan kepada warga terdampak serta pemulihan sarana dan prasarana yang terdampak abu vulkanik.