Rabu,  24 April 2024

Jangan Anggap Remeh Omicron, Bisa Menyebabkan Kematian Jika...

Al
Jangan Anggap Remeh Omicron, Bisa Menyebabkan Kematian Jika...
Ilustrasi. Foto: Pixabay

RN -  Kehadiran varian Omicron dianggap enteng oleh sebagian masyarakat. Padahal, virus ini sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian apabila imunitas sedang menurun.

"Omicron tidak lemah. Varian ini terkesan lemah kalau menular pada orang yang sudah memiliki imunitas, baik karena sudah divaksin atau sudah terinfeksi kemudian sudah divaksin," kata Epidemiologi Griffith Australia, Dicky Budiman, di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Untuk itu ia mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh Covid-19 varian Omicron. Kondisi ini harus masyarakat hadapi dengan memastikan diri telah mendapatkan dosis vaksin lengkap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia itu mengatakan banyak orang di berbagai negara menderita gejala berat akibat Omicron karena belum vaksin. Masyarakat yang belum vaksin salah satu faktor yang membuat penyebaran Omicron jauh lebih cepat ketimbang varian Delta.

Ia mengatakan upaya mitigasi perlu ditingkatkan oleh masyarakat. 

"Ini bicara ketaatan kita dalam disiplin protokol kesehatan 5M, penguatan deteksi dini ditingkatkan, dan tentu akselerasi vaksinasi,” katanya.

Dicky mengatakan varian Omicron memiliki risiko kematian pada sejumlah kondisi tertentu. 

"Ini artinya kita enggak bisa menempatkan atau anggap ah saya sudah terinfeksi, belum vaksinasi pun biarin itu enggak berbahaya. Pada orang yang sudah vaksinasi pun tetap ada kematian, walaupun jauh lebih kecil, apalagi belum divaksinasi, bahaya banget,” ujarnya.

Dicky juga mengingatkan protokol kesehatan 5M masih sangat relevan dan diperlukan untuk membantu penguatan fungsi atau manfaat dari vaksinasi. Selain itu, testing, tracing dan treatment atau 3T.

“Karena masih ada dari kelompok masyarakat kita ini yang belum divaksinasi, masih ada yang meskipun sudah divaksinasi ternyata menurun proteksinya, sehingga itu perlu dilindungi, dengan cara memakai masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan,” katanya.

Jika beberapa hal itu tidak dilakukan, dia menilai kecepatan penyebaran varian Omicron tidak bisa dikejar. 

“Sehingga akhirnya mereka terpapar yang berisiko tinggi ini, yang lansia dan sebagainya, sehingga mereka ini jadi korban masuk rumah sakit terus meninggal, ini harus jadi perhatian penting,” katanya.

Secara terpisah, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan vaksin sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko terjadinya Covid-19 gejala berat dan meninggal, apalagi pada lansia dan orang dengan komorbid.

Iwan mengatakan kepatuhan protokol kesehatan dan kepatuhan penggunaan aplikasi PeduliLindungi saat ini menurun di masyarakat.

“Kondisi ini perlu diperbaiki apalagi sekarang varian Omicron yang lebih cepat menular mendominasi. Dari segi orang yang perlu perawatan rumah sakit dan meninggal tidak separah gelombang dua saat periode Delta,” katanya.