RADAR NONSTOP - Pengguna jalan dibuat kesal lantaran pos jaga milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi belum juga dipindahkan. Setahun sejak keberadaan peti besi tersebut kemacetan di Tambun semakin parah.
Peti Kontainer itu dimodifikasi sebagai pos jaga, namun sejak diletakkan di mulut underpass tidak ada ‘penghuninya’ malah dijadikan sebagai ngetem ojek pangkalan.
Pengendara mobil dari arah utara akan tejebak karena ketika menuju Jalan Diponegoro terhalang kontainer bercat putih kombinasi biru.
BERITA TERKAIT :Kasus Dugaan Gratifikasi Masih Dikembangkan, Bung Leman Waspada Ya?
Tak Diterima Warga dan Anggota DPRD Bekasi, Dani Ramdan Ngaca Dong!
Diungkap pengguna jalan, Edi, menyebutkan, keberadan peti besi di ujung Undepass Tambun tersebut salah satu faktor biang kemacetan di tambun.
"Setiap hari saya melintas jalan raya Tambun macetnya sampai depan gang Indoporlen dan Toyogiri. itu kan jauh, ada lebih 2 kilometer bang," cetusnya.
Begitu melintas depan Underpass Tambun, dia melihat biang kemaceten di jalur utama tersebut yakni, adanya peti besi yang akhirnya dibuat ngetem tukang ojek dan angkot.
"Nahh... disitu dia biang macetnya. Coba kalo peti besi itu diangkat, semua dibersihin, tukang ojek yang mengkal ditengah jalan terus angkot elf itu yang nutup badan jalan juga dibersihin. Saya kira lalu lintas di jalan itu jadi lancar," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Petugas Dinas Perhubungan Fatur menjelaskan, keluhan masyarakat dan pengguna jalan terkait keberadaan pos Dishub yang berbentuk peti besi tersebut memang sudah sampai di instansinya.
Namun begitu, untuk memindahkannya memerlukan anggaran. Dan sampai saat ini Dinas Perhubungan belum mengalokasikan anggaran pemindahan pos tersebut.
"Keluhan macet dan keberadaan pos ditengah jalan itu sudah sampai di kita. Cuma memindahkan pos peti itu perlu anggaran untuk menyewa Crane dan Forklip. Rencanya memang mau dipindakan ke seberangnya yang ada Pos Polisi depan pasar Tambun," jelasnya.