Sabtu,  27 April 2024

Orang-Orang Tajir Rusia Banyak Yang 'Takut Jatuh Miskin' 

NS/RN/NET
Orang-Orang Tajir Rusia Banyak Yang 'Takut Jatuh Miskin' 
Ilustrasi

RN - Perang Rusia melawan Ukraina membuat para orang tajir ketar-ketir. Kabarnya, para miliarder itu takut jatuh miskin.

Dua miliarder yakni Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska telah memutuskan hubungan baik dengan Pemerintahan Rusia dan menyerukan agar invasi Rusia di Ukraina segera diakhiri.

Dilansir CNN, Selasa (1/2/2022), Fridman, yang lahir di Ukraina barat, menulis dalam sebuah surat kepada staf di Kremlin bahwa dia ingin pertumpahan darah segera diakhiri.

BERITA TERKAIT :
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 
Putin Menang Telak Pemilu Rusia, AS & Negara Barat Sebut Pemilu Curang

"Orang tua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya. Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis. Saya sangat terikat dengan orang-orang Ukraina dan Rusia dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi keduanya," tulis Fridman dalam surat itu.

"Krisis ini akan merenggut nyawa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun. Sementara solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya dapat bergabung dengan mereka yang keinginannya kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah," tambahnya.

Fridman adalah Chairman dari Alfa Group, konglomerat swasta yang beroperasi terutama di Rusia dan negara-negara bekas Soviet. Bisnisnya mencakup produksi perbankan, asuransi, ritel, dan air mineral. Fridman tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 11,4 miliar, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.

Miliarder itu juga merupakan Chairman dari Alfa Bank, perusahaan jasa keuangan terbesar keempat di Rusia dan bank swasta terbesarnya. Bank Alfa pekan lalu terkena sanksi yang mencegahnya mengumpulkan uang melalui pasar AS.

Seruan Fridman untuk perdamaian digaungkan juga oleh Deripaska, seorang miliarder yang kaya raya di bisnis aluminium. "Perdamaian sangat penting! Negosiasi harus dimulai sesegera mungkin!" tulis Deripaska dalam sebuah postingan di Telegram.