Senin,  29 April 2024

Migor Langka dan Mahal

Pedagang Gorengan di Pondok Ranggon Terancam Gulung Tikar

RN/CR
Pedagang Gorengan di Pondok Ranggon Terancam Gulung Tikar
Mang Yus, Pedagang gorengan di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur -Net

RN - Sudah hampir 1 bulan lebih terjadi kelangkaan minyak goreng (Migor) di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

Kelangkaan minyak goreng sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat. Salah satu kalangan masyarat yang merasakan dampak dari kelangkaaan tersebut adalah penjual gorengan.

Bisnis gorengan berkembang cukup pesat di Jakarta Timur. Namun sejak kelangkaan minyak goreng, banyak dari penjual gorengan mengeluh lantaran harga yang terbilang tinggi dan ketersediannya terbatas.

BERITA TERKAIT :
Harga Beras Makin Gak Jelas, Emak-Emak Teriak Lagi, Mendag Zulhas Berkelit Lagi Aja?
Jurus Buang Badan Mendag Zulhas Saat Ditanya DPR Soal Harga Migor Latah Naik

Salah satu penjual gorengan di daerah Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Yus Wijaya mengatakan, kelangkaan minyak goreng sangat berpengaruh terhadap pembuatan dan penjualan gorengannya.

"Saya di sini jual gorengan setengah mati, cari minyak ke sana-ke sini tidak dapat. Itu pun kalau dapat harganya juga sangat mahal," ungkapnya, Selasa (15/3/2022).

Lanjut, Yus Wijaya menambahkan saat menggoreng, minyak goreng yang digunakan secukupnya supaya bisa menghemat.

"Pas menggoreng minyak yang saya gunakan hari biasa bisanya 2 liter, sekarang saya akali hanya menggunakan 1/4 liter saja. Untuk harga saya masih menjual harga seperti biasa, tidak ada kenaikan,” ucapnya.

Semetera itu, penjual Onde - Onde di Villa Swadaya Indah, Pondok Ranggon, Cipayung Jakarta Timur, Riya Asmayanti mengungkapkan, dengan kelangkaan minyak goreng, bisnis Onde - Onde, Pastel dan Risoles yang dia lakoni terancam gulung tikar. Minyak adalah salah satu kompenen paling utama dalam bisnis gorengnya.

"Begini mas, minyak terus langka dan mahal bisa-bisa saya gulung tikar," ucapnya.

Riya menambahkan, jika harga dari gorengan dinaikan maka pelanggan setianya akan tidak membeli gorengnya lagi. “Kita kasih naik harga ini, sudah pasti nda ada yang mau beli," tandasnya.