Minggu,  05 May 2024

Menko Airlangga: RI Punya Potensi Besar Ekspor EBT ke Singapura

ERY
Menko Airlangga: RI Punya Potensi Besar Ekspor EBT ke Singapura
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee - Ist

RN -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (23/3).

Pertemuan kedua menteri mempersiapkan peluang kerja sama di sektor energi baru terbarukan (EBT) dan pemanfaatan teknologi suplai air bersih.

Menko Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengekspor EBT ke Singapura. Sebab, Singapura menekankan rencana pembangunan hijau selama 10 hingga 15 tahun kedepan.

BERITA TERKAIT :
Prabowo-Airlangga Diskusi Serius, Utak-Atik Soal Calon Menteri? 
Demokrat Dan PAN Jangan Cemburu, Prabowo Sebut Golkar Kerja Keras Di Pilpres

Yakni pembangunan green building, green infrastructure, dan investasi di bidang riset dan pembangunan, disamping mitigasi terhadap kelangkaan pangan dan energi.

Airlangga Hartarto mengatakan, Menteri Lee mengakui pentingnya rencana ekspor EBT ke Singapura. Selain sebagai upaya mengurangi emisi karbon, EBT juga dapat menyediakan lapangan kerja hijau.

"Data dari Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 418 GW EBT dari sumber daya air, panas bumi, angin, dan matahari,” tutur Airlangga Hartarto, Kamis (24/3).

Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, ia dan Menteri Lee juga membahas penerapan teknologi suplai air bersih.

Airlangga Hartarto mengaku, Menteri Lee menyarankan Indonesia memanfaatkan teknologi pengolahan air sungai. Selain karena desalinasi air laut masih relatif mahal dan Indonesia memiliki banyak sungai besar yang total panjang mencapai ribuan kilometer.

Kedua menteri juga membahas upaya percepatan pembangunan dan investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah.

Airlangga Hartarto mengatakan, Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi peluang strategis membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan potensi ekspor, terutama ke Singapura.

"Dengan dilakukannya revitalisasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), maka diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi di KIK,” ujarnya.

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini menuturkan, Menteri Lee mewakili Singapura berencana melihat langsung pembangunan KIK ke Kendal.

"Menteri Lee berpandangan diperlukan fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi, guna meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lokal di Kendal dalam rangka mendukung Kawasan Industri Kendal (KIK),” tegas Airlangga Hartarto.