RN - Klub bola terindikasi keseret duit dari permainan robot trading. Data ini diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Temuan PPATK menyebutkan ada aliran uang miliaran rupiah diduga terkait investasi robot trading ilegal untuk sejumlah klub sepakbola di Indonesia. PPATK sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait temuan tersebut.
"Iya benar. Sudah koordinasi (dengan pihak kepolisian)," singkat Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, Sabtu (9/4/2022).
BERITA TERKAIT :Judol Pakai Kripto Untuk Gocek Polisi, Kapolri Sudah Endus Strategi Bandar
Gocek PPATK Lewat Money Changer, Transaksi Beking Judol Komdigi Dibongkar
Ivan masih belum mengungkap lebih detail klub sepakbola mana saja yang kecipratan uang miliaran rupiah diduga terkait investasi bodong. Berdasarkan informasi yang dihimpun, uang miliaran rupiah yang mengalir ke klub sepakbola itu berkaitan dengan dana sponsorship.
Ketua Humas PPATK, Natsir juga mengamini adanya aliran uang terkait robot trading ilegal untuk sejumlah klub sepakbola. Kata Natsir, uang yang mengalir untuk sejumlah klub sepakbola tersebut mencapai miliaran rupiah. PPATK masih menelusuri aliran uang itu.
"Angkanya miliaran rupiah, masih ditelusuri. Masih terus kita tindaklanjuti," kata Natsir dikonfirmasi terpisah, Sabtu (9/8/2022).
Polisi Lacak Klub
Seperti diberitakan, salah satu klub sepakbola Indonesia yakni, Madura United sempat terseret dalam pusaran kasus robot trading ilegal. Hal tersebut terungkap setelah Bareskrim menjadwalkan pemeriksaan terhadap Manajer Sepakbola Madura United, Zainal Hudha Purnama.
Bahkan, polisi juga sudah menggeledah rumah mewah milik Zainal Hudha Purnama di daerah Surabaya, Jawa Timur. Zainal Hudha Purnama diduga terlibat kasus aliran dana penipuan robot trading Viral Blast yang merugikan para member hingga Rp1,2 triliun. Zainal merupakan pemilik dari PT Trust Global Karya yang merupakan pengelola Viral Blast.
Hingga kini pihak Bali United belum juga memberikan konfirmasi soal robot trading Viral Blast.
Diketahui, aparat Polri menyita sebuah rumah mewah yang ditempati manajer klub sepak bola Madura United, Zainal Hudha Purnama di Green Lake, Surabaya terkait pengusutan kasus aliran dana penipuan robot trading Viral Blast.
Viral Blast itu diduga merugikan member hingga Rp1,2 triliun. Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, rumah mewah yang ditempati manajer Madura United tersebut diketahui milik petinggi PT Trust Global Karya yang merupakan pengelola aplikasi robot trading Viral Blast.
“Aset-aset para tersangka yang merupakan petinggi PT Trust Global Karya (Viral Blast) berhasil disita di Surabaya,” jelas nya dikutip dari laman resmi Polri, Rabu (23/3/2022).
Selain menyita rumah, Whisnu mengatakan Zainal Hudha Purnama juga diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka. Berdasarkan pemeriksaan, Zainal Hudha Purnama juga melakukan kerja sama sponsorship kepada beberapa klub sepak bola lainnya.