Jumat,  26 April 2024

Mata Uang Rusia Kuat, Bukti Putin Masih Tangguh 

NS/RN
Mata Uang Rusia Kuat, Bukti Putin Masih Tangguh 

RN - Walau dihajar sanksi dari berbagai negara Eropa tapi Rusia masih kuat. Buktinya, mata uang Rusia, Rubel mencapai level tertinggi terhadap dolar AS sejak Maret 2020 pada Kamis, 5 Mei 2022. 

Penguatan Rubel didukung oleh kontrol modal, sementara indeks saham juga naik karena pasar mengamati perkembangan seputar kemungkinan sanksi baru terhadap Moskow.

Nilai mata uang Rubel mencapai tertinggi 65,31 per dolar AS pada awal perdagangan di Bursa Moskow. Namun Rubel melemah di 66,60, atau turn 0,4 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 

BERITA TERKAIT :
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 
Putin Menang Telak Pemilu Rusia, AS & Negara Barat Sebut Pemilu Curang

Dalam beberapa pekan terakhir, Rubel telah menguat karena konversi wajib mata uang asing oleh perusahaan yang berfokus pada ekspor. Selain itu permintaan mata uang Dolar dan Euro di Rusia turun di tengah berkurangnya impor dan pembatasan transaksi lintas batas.

Pergerakan Rubel lebih tajam dari biasanya karena likuiditas pasar telah menipis oleh pembatasan bank sentral, yang dirancang menopang stabilitas keuangan setelah invasi ke Ukraina. Rubel menguat terhadap Euro 0,3 persen pada 70,20, tertinggi sejak Februari 2020.

Usulan untuk sanksi baru terhadap Rusia, termasuk embargo minyak, menjadi fokus Barat yang berusaha mengisolasi Moskow lebih dalam lagi. Rubel hanya sedikit bereaksi terhadap langkah Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga acuan. 

Dampak langsung dari kebijakan moneter AS di pasar Rusia terdistorsi oleh sanksi dan pembatasan investasi, menurut Dmitry Polevoy, kepala investasi di LockoInvest. Namun Rusia masih akan merasakan dampaknya melalui inflasi global dan harga komoditas.

Indeks saham Rusia juga menguat pada perdagangan Kamis, 5 Mei 2022. Indeks RTS berdenominasi dolar (IRTS) naik 2,6 persen menjadi 1.142,7 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel (IMOEX) naik 1,4 persen menjadi 2.406,5 poin.

"Berkat latar belakang eksternal yang membaik, pasar saham Rusia mencoba memulihkan kerugian jika tidak ada berita tentang sanksi ekonomi baru," kata analis Promsvyazbank.