RN - Mudik 2022 menjadi cerita duka. Ratusan orang dinyatakan tewas saat arus mudik berlangsung.
Tercatat, pada periode 25 April 2022 sampai 5 Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dengan 568 korban meninggal dunia.
Tapi, angka kecelakaan mudik Lebaran 2022 dinyatakan turun sebesar 31 persen jika dibandingkan pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
BERITA TERKAIT :Warning, Penikmat Duit Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Sumut
Macet DKI Makin Parah, Begini Cara Ngeles Pj Gubernur Heru
Jika dilihat dari sumber data Integrated Road Safety Management System (IRSMS), jumlah laka pada tanggal 8 Mei 2022 pukul 22:00 WIB telah terjadi 267 laka dimana 29 meninggal, 39 luka berat dan 280 luka ringan.
“Fatalitas juga menurun inilah yang kami harapkan operasi lancar bisa bersilahturahmi, kecelakaan turun, fatalitas juga turun,” ungkap Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Firman Shantyabudi, Senin (9/5/2022).
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menyebut angka kecelakaan lalu lintas di musim mudik lebaran tahun ini mengalami penurunan dibandingkan pada musim mudik tahun 2019.
Pada periode 25 April 2022 sampai 5 Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dengan 568 korban meninggal dunia. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2019 terdata 4.083 kecelakaan lalu lintas dengan 824 orang meninggal dunia.
"Artinya, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun signifikan. Kasus warga yang wafat turun 49 persen," tutur Djoko, Minggu (8/5).
Di sisi lain, Djoko menilai, kedisiplinan dan ketaatan pemudik pada aturan lalu lintas masih rendah. Tercermin di sepanjang jalan tol maupun arteri.
Selain itu, banyak juga ditemukan mobil barang jenis pikap digunakan untuk mengangkut orang, dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang. Ada juga pengemudi yang kemudian viral di media sosial karena melintas median jalan tanpa sepengetahuan petugas saat jalur one way diberlakukan.
Data sama dikeluarkan PT Jasa Raharja per Selasa (3/5/2022). Tercatat 441 orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama pelakasanaan mudik tahun ini.
Angka tersebut turun hingga 46 persen bila dibandingkan dengan jumlah korban meninggal dunia dalam mudik tahun 2019 yakni sebesar 824 orang.
Korban luka-luka dalam mudik tahun ini juga mengalami penurunan hingga 22 persen bila dibandingkan dengan korban luka-luka saat mudik tahun 2019. Tercatat di tahun ini, jumlah korban luka-luka mencapai 3.194 orang.
Sedangkan di tahun 2019, ada 4.083 orang yang menjadi korban luka-luka. Secara keseluruhan, persentasi angka orang yang meninggal dunia selama mudik di Pulau Jawa menunjukan penurunan yang dtastis.
Di Provinsi Banten, tercatat ada 6 orang yang meninggal di tahun 2022. Jumlah ini turun hingga 81 persen dibandingkan tahun 2019, yakni ada 31 orang yang meninggal dunia.
Di DKI Jakarta, jumlah orang yang meninggal saat mudik turun 43 persen, Jawa Barat 55 persen, Jawa Tengah 61 persen, Yogyakarta 76 persen dan Jawa Timur 34 persen.
Namun di Pulau Sumatera, terdapat dua dareah yang menunjukan kenaikan angka orang yang meninggal selama mudik yakni di Riau dan Sumatera Selatan.
Di Riau, tercatat ada 6 orang yang meninggal selama melakukan perjalanan mudik di tahun 2022. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan data tahun 2019, yakni 5 orang.
Sumatera Selatan, jumlah orang yang meninggal juga naik 27 persen, dimana pada tahun ini ada 19 orang yang meninggal. Sementara di tahun 2019, hanya 15 orang yang dinyatakan meninggal dunia saat mudik.
Kenaikan angka kematian selama mudik juga terjadi di Kalimatan Timur (Kaltim), dengan peningkatan angka kematian hingga 117 persen bila dibandingkan tahun 2019. Di tahun 2019, tercatat sebanyak 6 orang yang meninggal dalam perjalanan mudik di Kaltim.
Sementara tahun ini, naik menjadi 13 orang. Seluruh data dari Jasa Raharja ini dihimpun selama pelaksanaan pengamanan Lebaran 2022 yakni mulai 25 April hingga 2 Mei 2022.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara terbuka mengakui mudik tahun ini menghasilkan satu pergerakan yang sangat banyak. Dia mengakui hal tersebut berakibat pelayanan yang diberikan belum maksimal.
“Oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (9/5/2022).
Budi memastikan Kementerian Perhubungan akan lakukan evaluasi. Dengan begitu kegiatan mudik dan juga kegiatan lainnya dengan pergerakan yang masif pada masa yang akan datang dapat diantisipasi dengan lebih baik.
Meskipun begitu, Budi menilai dalam prosesnya, mudik Lebaran Idul Fitri 2022 berjalan dengan baik. Kegiatan arus mudik dan balik berlangsung sejak 25 April hingga 9 Mei 2022 telah dilalui.
“Berbagai masukan telah kami terima dan Alhamdulillah pada umumnya menyampaikan bahwa mudik pada tahun ini berjalan dengan baik,” tutur Budi.
Budi mengungkapkan, mudik tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena masyarakat sudah dua tahun tidak mudik karena pandemi. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil survei yang mengekspresikan animo masyarakat yang tinggi yaitu sebanyak 85,5 juta masyarakat yang ingin mudik.
“Hal itu merupakan kabar gembira sekaligus tantangan bagi semua stakeholder untuk dapat melayani dengan baik,” tutur Budi.
Kawal Arus Balik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatensi pengawalan mudik Lebaran 2022 oleh kementerian hingga TNI-Polri. Jokowi mengapresiasi pelaksanaan mudik maupun arus balik Lebaran 2022 nihil peristiwa seperti macet berhari-hari.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih ke seluruh jajaran kementerian, Polri, TNI, dalam rangka manajemen arus mudik maupun arus balik, secara umum alhamdulillah bisa dikelola dengan baik sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang amat sangat," kata Jokowi dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Jokowi tak menampik ada keluhan kecil dalam arus mudik maupun arus balik Lebaran 2022. Meski demikian, Jokowi menyebut tak ada keluhan seperti macet satu setengah hari atau dua hari seperti yang lalu-lalu.
"Kalau keluhan-keluhan kecil-kecil ya pasti ada. Tapi yang peristiwa-peristiwa macet sampai satu setengah hari sampai dua hari seperti terjadi pada yang lalu-lalu, ini bisa diatasi karena saya melihat memang persiapan manajemennya dengan pengelolaan di lapangan yang baik," kata Jokowi.
Jokowi melihat penanganan arus mudik maupun arus balik Lebaran 2022 bisa diatasi. Meski demikian, Jokowi mengingatkan kerja belum selesai.
"Dan ini agar masih sisa waktu sedikit ini arus baliknya betul-betul agar terus diikuti," ujar Jokowi.