Kamis,  28 March 2024

Jamaah Haji Asal Jakarta Wafat, Ingat Jaga Kesehatan Agar Tetap Bugar 

NS/RN
Jamaah Haji Asal Jakarta Wafat, Ingat Jaga Kesehatan Agar Tetap Bugar 

RN - Jamaah haji diminta tetap menjaga kesehatan. Sebab, cuaca di Madinah berbeda dengan di Indonesia. 

Seperti dialami oleh seorang calon haji kloter pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) 1 atas nama Suhati (64) meninggal dunia di klinik Bandara Madinah. Suhati disebut sempat mengeluh sakit.

Dilansir Antara, Minggu (6/5/2022), Suhati meninggal pada Sabtu pukul 13.30 waktu Arab Saudi (WAS). Warga Kampung Hutan RT 16/005 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu sempat mendapatkan penanganan petugas kesehatan hingga ditangani lebih lanjut di klinik bandara pada pukul 13.00 WAS, namun 30 menit kemudian Suhati dinyatakan meninggal oleh dokter.

BERITA TERKAIT :
Anies Genjot Kuota Haji, Bakal Pangkas Daftar Tunggu Puluhan Tahun 
Mau Naik Haji Antri 26 Tahun, Duit Jamaah 165 Triliun Jangan Dimainkan

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haryanto sebagaimana dikutip dari media center haji mengatakan Suhati merasakan sakit saat proses imigrasi, setelah mendarat di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dari bagian kesehatan dan juga klinik bandara, ada informasi bahwa calon haji yang sakit itu telah wafat," katanya.

Haryanto menjelaskan proses selanjutnya ditangani Muassasah Adilla. Suhati akan dimakamkan di pemakaman Baqi di Madinah.

"Suami almarhumah sudah mengikhlaskan dan menyerahkan ke petugas untuk dilakukan proses pemakaman. Suaminya akan diantar ke Hotel Taba Tower di sektor 1," ujar Haryanto.

Kepala Pos Kesehatan Bandara Agus Sultoni mengatakan, berdasarkan keterangan dokter klinik bandara, Suhati mengalami gangguan irama jantung. Suhati sendiri disebut dalam kondisi sehat saat masih di Indonesia.

"Kalau dilihat dari riwayat penyakit di siskohates ada riwayat jantung sama hiperlipedemia dan riwayat penyakit tua. Tadi saya sempat diperlihatkan rekaman EKG (elektrokardiogram)-nya adalah gambaran irama jantung tidak teratur," kata Agus.

"Makanya saat turun, mungkin karena Ibu Suhati punya darah tinggi juga, kemudian kurang istirahat dan lelah saat antre imigrasi tidak sadarkan diri, langsung pingsan," ujar Agus.