RN - Komunikasi Partai Demokrat dengan beberapa partai terkait rencana koalisi menjelang Pilpres 2024 kian intens. Di antara partai itu di antaranya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan koalisi ketiga partai itu disebutkan tinggal tinggal menunggu waktu untuk dideklarasikan. Jika betul direalisasikan, berarti bertambah satu koalisi partai politik menuju Pemilu Presiden 2024 setelah sebelumnya Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Tinggal NasDem, PDIP dan Gerindra yang belum membentuk koalisi untuk menghadapi Pilpres2024.
BERITA TERKAIT :Ancaman Internal-Eksternal, Melani Suharli Beberkan Tantangan Indonesia di Era Teknologi
Disaksikan AHY, Melani dan Ali Kukuhkan 3.000 Saksi Demokrat Jakarta Pusat dan Selatan
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya terus membuka ruang komunikasi dengan semua partai politik.
"Karena untuk ikut Pemilu 2024, harus memiliki koalisi yang memenuhi syarat PT 20 persen.
Akhir-akhir ini, komunikasi dengan PKS dan PKB makin intens," kata Herzaky, Jumat (17/6/2022).
Ia menyebut ketiga partai memiliki kesamaan platform, visi dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program prorakyat.
"Apalagi PD-PKS-PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004-2014. Soal capres/cawapres kami kesampingkan dulu, yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat," ujar dia.
Menurut Herzaky, komunikasi yang dibangun tiga partai ini dilandasi egalitarian atau kesetaraan, tanpa saling mendominasi satu sama lain, membangun kepercayaan dan soliditas, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing.
"Kami juga sedang melakukan komunikasi intens dengan satu partai lagi di luar PKS dan PKB," ujar Herzaky.
Berdasarkan UU 7/2017 tentang Pemilu, kursi di DPR milik ketiga partai tersebut. sudah cukup untuk mengusung pasangan calon.
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memiliki elektabilitas tertinggi jika dibandingkan kader PKB dan PKS. Nama AHY kerap masuk dalam 10 besar tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai capres atau cawapres di hasil survei sejumlah lembaga.
Survei Median yang diumumkan Maret lalu menyatakan elektabilitas AHY berada di urutan keempat setelah Prabowo Subianto, Anies Baswedan Ganjar Pranowo. Elektabilitas AHY sebesar 5,1 persen.
Hasil Survei Poltracking Indonesia juga menyatakan AHY memiliki elektabilitas keempat terbesar sebagai capres. Elektabilitas AHY 3,6 persen di bawah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan.