Jumat,  19 April 2024

Tiket PDIP & Gerindra Untuk Gibran, Ariza Gigit Jari Dong Di Pilkada DKI? 

NS/RN
Tiket PDIP & Gerindra Untuk Gibran, Ariza Gigit Jari Dong Di Pilkada DKI? 
Gibran diajak naik kuda di rumah Prabowo.

RN - Nasib Solo Gibran Rakabuming Raka lebih mujur ketimbang calon lain. Wali Kota Solo itu sudah mendapatkan tiket pasti jika ingin maju jadi Gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2024. 

Putra Jokowi itu mengaku, banyak dorongan terhadap dirinya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemuli 2024 mendatang. Dorongan itu datang dari Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Puan Maharani.

Gibran mengungkap isi pertemuan dengan Prabowo saat dia berkunjung ke Hambalang, Bogor. Dia mendapat saran untuk maju ke Pilgub 2024.

BERITA TERKAIT :
Anies Bakal Pudar Jika Tak Maju Pilkada Jakarta, Tawaran PKS & NasDem Wajib Dipikirkan...
Ditanya Nama Anies Untuk Pilkada DKI, Gerindra: Dia Siapa & Kita Sudah Ada Jagoan 

"Ada banyak (wejangan), rahasia, tertutup. (terkait karir politik) ya pasti dong," terang Gibran saat ditemui wartawan di GO Sritex Arena, Minggu (19/6/2022).

"Disarankan maju di salah satu provinsi (DKI Jakarta-Jateng). Salah satu, (DKI Jakarta atau Jateng) di salah satu provinsi," imbuhnya.

Selain disarankan oleh Prabowo Subianto untuk maju Pilgub, Gibran mengaku juga disarankan hal yang sama oleh Ketum PDIP Megawati dan Puan Maharani.

"(Dapat wejangan dari Puan-Megawati) Mbak Puan dan Bu Mega, sama juga (disarankan maju pilgub)," urai Gibran.

Hanya saja, orang nomor satu di Kota Solo itu enggan membeberkan lebih jauh soal pertemuannya dengan Puan dan Megawati.

"Yang jelas kemarin setelah sekolah partai saya berkesempatan bertemu dengan Bu Ketum (Megawati) dan Mbak Puan, lalu Menhan (Prabowo) juga dan Pak sekjen (Hasto)," ungkapnya.

Gibran menilai pilgub masih jauh. "Masih jauh ya, nanti saja untuk urusan dukung mendukung nanti saja, intinya kemarin hanya sowan saja karena sudah lama tidak ketemu," bebernya.

Saat bertemu dengan Megawati dan Puan, Gibran juga memberikan souvenir dari Paris. Selain itu, dirinya juga memberikan e-katalog hasil pameran yang diadakan di Paris.

"Kebetulan saya sambil mengantarkan souvenir dan katalog saat saya pameran di paris, sambil laporan itu juga," pungkas Gibran.

Jika benar Gibran maju menjadi Gubernur DKI Jakarta, maka Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza bakal amsiong. Dipastikan Ariza yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta hanya jadi tukang stempel untuk pencalonan Gibran. 

Koalisi 43 Kursi

Jika maju di Pilgub DKi Jakarta 2024, maka Gibran sudah mengantongi 43 kursi DPRD DKI Jakarta. Kursi ini berasal dari PDIP 25  atau 1.336.344 suara dan 19 dari Partai Gerindra atau 935.793 suara.

Jika dipersentasikan suara PDIP yakni 19,38 persen dan Partai Gerindra 15,03 persen. Dalam sejarah Pilkada di DKI, koalisi PDIP dan Gerindra pernah sukses mengantarkan pasangan Jokowi-Ahok di Pilgub 2012 menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pernah melakukan analisa jika Gibran maju di Pilgub DKI Jakarta. Namanya bertengger di posisi ke-7 dalam simulasi 10 nama cagub yang diajukan.

Survei dilakukan pada 29 Maret-12 April 2022 dengan jumlah sampel 170 orang yang terdiri atas peneliti, akademisi, wartawan, birokrat, hingga politikus.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap mula 110 orang, dan sisanya 60 orang dilakukan secara virtual. Kendali mutu dilakukan dari perekrutan enumerator, pelaksanaan training, pengumpulan data, hingga validasi dan verifikasi data.

CSIS mengajukan 10 nama tokoh yang dipandang memiliki kualifikasi memimpin Jakarta ke depan. Sepuluh nama yang diuji harus memiliki tiga kriteria, yakni pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, popularitas, serta dukungan partai politik yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.

Responden diberikan skala 1-10 untuk menilai 10 tokoh yang diajukan. Nama Gibran berada diurutan ketujuh dengan skor 5,87 persen.

Di urutan pertama ada ada nama Ridwan Kamil 7,11 persen, kedua Erick Thohir 6,99 persen, ketiga Tri Rismaharini alias Risma 6,78 persen disusul nama Sandiaga Uno 6,76 persen, Emil Dardak 6,20 persen dan Hendar Prihadi 5,92 persen. 

Sementara Ahmad Riza Patria alias Ariza harus puas berada diurutan kedelapan dengan 5,57 persen, urutan sembilan yakni Nusron Wahid 5,45 persen serta terakhir Ahmad Sahroni 5,06 persen.