.png)
RN - Zebra cross yang berada di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kini tak bisa lagi digunakan remaja untuk adu fesyen.
Citayam Fashion Week resmi ditutup karena dianggap bikin macet dan menganggu ketertiban umum.
Keputusan ini menuai reaksi keras aktivis 98 Aznil Tan.
BERITA TERKAIT :Gak Lulus Seleksi Capim KPK, Sudirman Said Bisa Dicap Tokoh Gagal
Sudirman Kanan Kiri Oke, Gagal Maju Gubernur DKI Lalu Daftar Capim KPK
"Ruang publik adalah hak rakyat. Hak warga untuk berkumpul dan bersosialisasi serta mengembangkan kreativitas diri. Tidak ada boleh membubarkannya. Kok rakyat bahagia dilarang?" katanya, Senin (1/8/2022).
Lulusan sarjana arsitektur ini menilai alasan pemda mengada-ada. "Alasan macet dan menganggu ketertiban umum alasan klasik. Sebenarnya, itu bisa diatur dengan cara memecah konsentrasi massa di beberapa titik sepanjang jalan Sudirman. Ini karena tidak diatur aja maka membludak di satu titik," jelasnya.
Aznil Tan tidak sepakat kegiatan warga tersebut dipindahkan ke Kota Tua atau ke tempat lain. Pasalnya istilah Citayam Fashion Week sudah identik dengan Jalan Sudirman.
"Citayam Fashion Week punya trademark sendiri. Identitik bertempat di Jalan Sudirman. Jika Kota Tua dan tempat lainnya mau bikin fashion week, silakan saja. Berarti masyarakat banyak pilihan. Negara ini, negara demokrasi sebagaimana kami perjuangkan," ucapnya.
Terkait hal ini, Aznil Tan bersama tim kreatornya membuat kreasi musik yang diposting di akun TikTok @azniltan. Kreasi itu ditujukan sebagai dukungan kegiatan Citayam Fashion Week yang diinisasi anak-anak muda.
