Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran terpojok. Opini negatif yang diarahkan kepada mantan Kapolres Jakbar itu bisa dibilang keji.
Sebab insiden berpelukan Irjen Fadil dengan Irjen Sambo dijadikan senjata untuk menyeret bahkan menyerang perwira tinggi kelahiran 14 Agustus 1968 tersebut. Gempuran opini negatif hingga bully terkesan kalau Fadil terlibat dalam dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Opini publik yang sedemikian brutal nampaknya sulit untuk dibendung. Bisa saja ada oknum, kelompok atau persekongkolan untuk menjatuhkan Fadil.
BERITA TERKAIT :Brigadir J Tiba-tiba Keluar dari Grup WhatsApp Keluarga Pagi Ini, Diumpetin Siapa Ya
Waduh! Kamaruddin Simanjuntak Berbohong, Siap-siap Diseret BIN ke Jalur Hukum?
Jika benar ada oknum, kelompok atau persekongkolan yang secara masif menggiring opini buruk baik di media maupun di medsos maka Fadil bisa disebut sebagai korban Trial By The Press.
Trial By The Press adalah peradilan sepihak yang dilakukan oleh media massa dengan memberikan berita terus menerus sehingga menarik opini public untuk menghakimi tersangka atau terdakwa yang dianggap bersalah padahal proses perkara belumlah selesai atau berkekuatan hukum tetap.
Penggiringan opini dimulai saat Irjen Fadil Imran bermula dari aksi Irjen Ferdy Sambo yang menangis saat berpelukkan pada Sabtu 13 Juli 2022. Sejak drama 'berpelukkan' itulah, beredar rumor bahwa Irjen Fadil Imran diduga terlibat dalam upaya membebaskan Ferdy Sambo.
Bahkan, Fadil dituding ikut berperan dalam menyusun skenario untuk membebaskan Irjen Ferdy Sambo yang adalah sahabatnya di kepolisian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta diartikan sebagai hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan. Fakta juga memiliki arti, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan opini adalah pendapat.
Jika publik ingin mendapatkan informasi berimbang sesuai fakta harus melakukan kroscek. Karena informasi yang berseliweran di medsos maupaun WAG lebih menonjol pada opini yang dibangun secara negatif.
Penulis: Kopi Hitam (YN)
Jakarta, 21 Agustus 2022