RN - Kapal Motor (KM) Teman Niaga yang membawa 15 awak kapal dilaporkan tenggelam di perairan Selat Makassar, karena cuaca buruk. Empat orang di antaranya dinyatakan selamat hingga Sabtu (27/8/2022), sementara 11 lainnya dalam pencarian.
Kejadian awal diketahui pada Kamis (25/8/2022) pukul 16.00 WITA saat KM Dharma Fery 3 berlayar dari Parepare, Sulawesi Selatan, menuju Batulicin Kalimantan Selatan.
Dalam perjalanan, pada Koordinat 04° 07‘ 44” S 117° 13’ 117” E, awak kapal Dharma melihat empat orang terombang-ambing di atas sekoci milik kapal KM Teman Niaga.
BERITA TERKAIT :Penikmat Duit Asuransi Kapal Di Pelni Gak Punya Hati?
Ibu Tenggelamkan Bayinya Di Ember, Apa Baby Blues Syndrome Apaan Sih?
Mereka lantas melakukan penyelamatan, mengevakuasi keempatnya sebelum dibawa ke Rumah Sakit Marina Permata, Batulicin, untuk diperiksa kesehatannya.
Kepala Bidang Operasi Basarnas Sulsel, Muhammad Rizal menjelaskan situasi terkini.
"Informasi diperoleh dari lapangan benar, ada kapal tenggelam, semua tetap stand by. Saat ini masih ditangani Kantor SAR Banjarmasin," kata Rizal, dilansir dari Antara.
Sejauh ini Basarnas Sulsel telah siap siaga sekiranya dibutuhkan untuk ikut membantu melakukan pencarian bagi para korban kapal yang tenggelam tersebut bila terseret arus.
"Kami hanya bantu menghitung pergerakan korban berdasarkan arus laut," papar Rizal singkat.
Berdasarkan data awal diterima dari Basarnas, kapal kargo jenis Bulk Carrier atau Curah pengangkut semen milik PT Kembang Jaya Abadi Perkasa yang membawa 15 orang awak. Kapal itu tenggelam di sekitar perairan Makassar.
Rute kapal dari Kotabaru (Tarjun) Provinsi Kalimantan Selatan menuju Biringkassi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Empat orang dinyatakan selamat masing masing-masing laki-laki atas nama. Muhdi Mufazzan (24) juru mudi, Amir Effendi (19) juru mudi, Roihan Hariri (19) kelasi dan perempuan Husniawati (20) juru mudi.
Sedangkan 11 orang korban lainnya semua laki-laki masih dalam pencarian masing-masing, Wagirin (Nahkoda), Victor Agustinus (mualim I) Sunarto (mualim II), Eddy Hayani S (KKM), Poniman (masinis II), Alfian Septiyanto (masinis III).
Selanjutnya, Kenedi (juru minyak), Indarrobit Afnani (juru minyak), Reynaldo Mangerongkonda (juru minyak), Muhammad Fatir Maulana (kelasi) dan Muhammad Adam Septi.