RN - Kubu Suharso Monoarfa muali dbersihkan. Syaifullah Tamliha kena sikat dari kursi Wakil Ketua Komisi V DPR.
Tamliha digantikan oleh Muhammad Iqbal. Diketahui, Syaifullah Tamliha merupakan orang yang pro Suharso Monoarfa di tengah konflik kepengurusan PPP versus Muhammad Mardiono.
Namun, Ketua Fraksi PPP Amir Uskara mengklaim tidak ada kaitannya atas pergantian tersebut.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
PPP DKI Si Parpol Gurem Banyak Masalah, Kader: Bengkel Motor Dan Managemen Warteg
"Tidak ada hubungannya dengan pengesahan Plt Ketua Umum (Muhammad Mardiono)," kata Amir, Selasa (13/9).
Amir menyebut pergantian kader yang mengisi kursi Wakil Ketua Komisi V DPR murni rotasi rutin guna mengoptimalkan kinerja fraksi.
"Semata mata kami ingin memaksimalkan kinerja seluruh anggota Fraksi PPP yang jumlahnya terbatas. Rotasi keanggotaan di alat kelengkapan dewan (AKD) rutin kami lakukan," kata dia.
Amir memastikan rotasi itu juga akan dilakukan untuk anggota fraksinya di alat kelengkapan dewan lainnya. Namun, menurutnya, saat ini kursi pimpinan menjadi prioritas.
"Iya, kami juga merotasi anggota di Banggar, dan AKD lain sementara kami diskusikan di pimpinan Fraksi. Kebetulan sementara pembahasan RKA/KL jadi kami mendahulukan unsur pimpinan," kata Amir.
PPP mengalami konflik kepengurusan usai Muhammad Mardiono ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten beberapa waktu lalu. Dalam acara itu, Suharso selaku ketua umum tidak hadir.
Suharso dan kader PPP yang pro terhadapnya menyebut hasil Mukernas yang menunjuk Mardiono sebagai Plt Ketum tidak sah.
Akan tetapi, pemerintah justru mengakui Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP. Menkumham Yasonna Laoly sudah menerbitkan surat keputusan berisi pengesahan Mardiono sebagai Plt Ketum PPP.
Dengan demikian, Suharso Monoarfa tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PPP di mata pemerintah.