RN - Bisnis seks masih menjadi pilihan para pria hidung belang. Tanpa modal, bisnis lewat aplikasi Mi Chat itu bisa meraup untung.
Salah satu mucikari mengaku, kalau dirinya membuka bisnis seks itu dengan merekrut anak-anak ABG. Dia menjual kencan seks kepada pria hidung belang dengan tarif Rp 800 ribu untuk sekali ML.
"Ada juga yang nawar 300 sampai 400 ribu. Kalau lagi sepi ya kita kasih," ungkap si mucikari.
BERITA TERKAIT :Germo Cari Mangsa Lewat Aplikasi, Tawari Cewek Muda Layani Seks Di Malaysia
Seks Perawan, Admin Dapat Rp 15 Juta, Cewek ABG Cuma Dikasih 2 Juta
Si mucikari menyatakan, bisnis seks tergantung dari cewek-ceweknya. "ABG, seksi dan cantik itu saja. Soal penghasilan kan dibagi-bagi," tukasnya.
Bisnis seks diungkap polisi saat menangkap muncikari prostitusi online melalui aplikasi Mi Chat yang beroperasi di salah satu hotel kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari 6 korban anak di bawah umur yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK), mereka merupakan anak-anak broken home.
"Para korban ini rata-rata anak broken home, yang tidak ada perhatian dari orang tua sehingga dari korban juga mencari kenal dengan tersangka," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun pada wartawan, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, tersangka mencari korban untuk dijadikan sebagai PSK dengan cara menyampaikan informasi ke temannya tentang cara mudah mendapatkan uang. Hingga akhirnya temannya itu menyampaikannya ke korban. Korban pun tertarik. Muncikari itu memacari korban hingga akhirnya diminta melayani pria-pria hidung belang.
"Sehingga ada juga yang punya hubungan selayaknya pacar antara korban dengan tersangka. Dalam satu hari korban bisa melayani 2-3 pelanggan," tuturnya.
Dia menambahkan, para pelanggan bisnis esek-esek itu tidak berasal dari kalangan tertentu, tapi dari berbagai kalangan profesi. Pasalnya, penawaran itu disampaikan melalui aplikasi Mi Chat sehingga tidak menyasar pada kalangan tertentu.
Digiring Polisi
Polisi menangkap 5 muncikari pelaku prostitusi online melalui aplikasi Mi Chat. Dari hasil pemeriksaan, mereka sudah beroperasi selama 2 bulan.
"Dari hasil pemeriksaan kita dapatkan mereka melaksanakan kegiatan prostitusi online ini kurang lebih sudah 1-2 bulan di tempat tersebut, di salah satu hotel tersebut," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun pada wartawan, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, para muncikari tersebut menawarkan para korban yang masih di bawah umur melalui aplikasi Mi Chat ke pelanggannya dengan tarif Rp800 ribu untuk satu kali main. Jika ada pelanggan yang sudah sepakat dengan penawaran tersebut, pelanggan diminta datang ke hotel dimaksud lalu diarahkan ke kamar yang sudah ditentukan.
"Ada juga sejumlah pelanggan yang menawar sampai Rp300 ribu. Jadi, kisaran yang dikeluarkan itu Rp300-800 ribu. Sehari korban bisa melayani 2-3 pelanggan," tuturnya.
Dia menambahkan, para muncikari itu menyewa 6 kamar di hotel tersebut. Sejumlah kamarnya digunakan secara bergantian guna usaha esek-eseknya itu. Para muncikari dan 6 korban masih di bawah umur itu tinggal selama 2 bulan di sejumlah kamar dari 6 kamar tersebut.