RN - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui kalau Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bagus. Tapi, Heru enggan memakai TGUPP.
"TGUPP semua bagus, tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada, mungkin diperkuat asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10).
Sebelumnya, TGUPP resmi bubar bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Anies sebagai Gubernur pada Minggu (16/10).
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Anggota TGUPP Tatak Ujiyati mengatakan masa kerja TGUPP berakhir bila gubernur selesai masa baktinya.
"TGUPP biasanya mengikuti jabatan politik gubernurnya. Jika gubernur selesai masa tugasnya, ya tim gubernur juga selesai," kata Tatak.
Pembubaran TGUPP itu sempat diabadikan oleh Tatak dan diunggah melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengunggah momen perpisahan TGUPP yang telah bekerja bersama selama lima tahun belakangan.
Tatak turut mengunggah wajah para anggota TGUPP yang merayakan perpisahan mereka. Tak hanya itu, ia juga menyertakan gambar sebuah buku mengenai kinerja TGUPP selama Anies duduk di kursi pemerintahan.
Buku itu, kata dia, bakal segera terbit dalam waktu dekat dan diharapkan bisa menjadi pedoman bagi kepala daerah yang juga memiliki tim TGUPP seperti Anies.
TGUPP merupakan tim berisikan orang-orang untuk membantu Gubernur DKI Jakarta selama menjalani masa jabatannya. Mayoritas TGUPP gubernur DKI Jakarta selama ini bukan pegawai negeri sipil (PNS).
Mereka yang biasanya direkrut merupakan kalangan profesional yang ahli di bidang masing-masing.