RN - Intruksi Jokowi agar seluruh pejabat daerah dan kementerian peduli dengan korban gempa Cianjur, Jawa Barat, sepertinya dicueki.
Sebab, ada puluhan korban gempa di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur terpaksa berbagi tempat dengan kambing ternak.
Terbatasnya bantuan tenda, membuat penyintas bencana gempa berkekuatan M 5,6 tersebut menjadikan kandang kambing sebagai tempat pengungsian.
BERITA TERKAIT :Gunung Merapi Muntah Lagi, 250 Kali Semburan Lava Panas
Ancaman Gempa Megathrust Di Jawa Dan Sumatera, Bikin Merinding Aja
Para pengungsi terlihat mengisi setiap sudut kadang kambing dengan menggelar karpet sebagai alas tidur. Tidak sedikit juga yang mengisi lorong antara kandang kambing sebagai tempat untuk tidur.
Beberapa di antara mereka bahkan tidur bersebelahan langsung dengan kambing. Aroma khas kambing dan kotorannya pun menyengat hidung, bahkan dari jarak beberapa meter sebelum masuk pengungsian tersebut.
Meski begitu, beberapa pengungsi tampak tertidur lelap beristirahat. Kondisi memprihatinkan itu mau tak mau harus mereka terima.
Muhammad Nuralam, salah seorang pengungsi, mengatakan ada 70 orang yang mengungsi di kandang kambing. Pasalnya posko pengungsian di kampung tersebut tidak cukup menampung semua warga yang terdampak.
"Awalnya semua terpusat di posko, tapi korban yang terdampak sangat banyak sekitar 500 orang. Ditambah tenda yang tersedia terbatas. Jadi terpaksa ada yang mengungsi di kandang kambing," kata Nuralam, Jumat (25/11/2022).
Menurutnya, karena kondisi darurat, para pengungsi terpaksa bersahabat dengan aroma menyengat dari kandang kambing. Sebab tak ada pilihan lain yang lebih baik.
"Ya bersahabat saja dengan kondisi, karena mau bagaimana lagi. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni juga berbahaya karena gempa susulan terus terjadi. Jadi bersahabat saja dengan aroma kambing di sini," jelas Nuralam.
Dia berharap pemerintah bisa segera menambah bantuan dan menyebarkan secara merata ke setiap posko pengungsian, terutama posko yang berada di pelosok yang sulit dijangkau mobil hingga sepeda motor.
Sementara meski tinggal di kandang kambing, sejauh ini belum ada dampak bagi kesehatan para pengungsi. Namun, mereka tetap dilanda kekhawatiran terpapar penyakit.
"Saat ini masih belum ada dampak untuk kesehatan, tapi kalau terus-terusan di sini, khawatir pengungsi terutama yang masing anak-anak terserang penyakit pernafasan," tambahnya.