Jumat,  29 March 2024

Dicap Oposisi, PKS Jawara DKI Dan Gelora Kurang Gebrakan?

RN/NS
Dicap Oposisi, PKS Jawara DKI Dan Gelora Kurang Gebrakan?

RN - Ambisi Partai Gelora untuk menyalip PKS di Jakarta bakal berat. Sebab PKS diprediksi akan menjadi jawara di ibu kota.  

Bahkan PKS berhasil menyalip dominasi PDIP dan Gerindra. Partai belebel dakwah itu diprediksi akan mendapatkan 38,2 persen suara pemilih di Jakarta.

Setelah PKS ada PDIP 18 persen dan Gerindra 6 persen. Data itu terkuak dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). "DKI itu yang tertinggi masih PKS diikuti oleh PDIP lalu partai-partai lainnya," kata Direktur Eksekutif Djayadi Hanan dikutip dari paparan rilisnya, Selasa (23/1/2023).

BERITA TERKAIT :
Diguyur Duit THR, DPRD DKI Banjir Duit, Gak Bahaya Ta?
PKS Belum Tentu Jadi Ketua DPRD DKI, MD3 Lagi Digarap Golkar Untuk Direvisi

Survei LSI itu terkait Peta Politik Terkini dilakukan melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) atau secara acak kepada 1.221 responden. Survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 ini memiliki tingkat kepercayaan 95 pesen dan margin of error 2,9 persen.

Saat ini, PKS memiliki kursi 16 di DPRD DKI Jakarta. PKS pernah berjaya di ibu kota pada Pemilu 2004. PKS berhasil mendapatkan 18 kursi atau 24 persen dari 75 kursi yang diperebutkan untuk DPRD.

Sebelumnya, Poltracking Indonesia juga merilis hasil surveinya pada Survei digelar dengan wawancara tatap muka pada 26 November-2 Desember 2022. Survei ini melibatkan sekitar 1.000 responden.

Hasilnya, PDIP menempati urutan teratas di Jakarta dengan 20,1 persen. Diikuti Partai NasDem dengan 14,3 persen, PKS 12,4 persen, Gerindra 9,3 persen dan Partai Demokrat 9,0 persen.

Kurang Gebrakan

Sebagai pendatang baru wajar saja jika Partai Gelora kalah dengan PKS. Gelora yang dipimpin Anis Matta diketahui dihuni mantan elit PKS yang kecewa.

Di Jakarta, Gelora dipimpin oleh mantan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana. Politisi yang biasa disapa Sani ini adalah mantan Ketua DPW PKS DKI Jakarta.

"Gelora kurang gebrakan. Sebagai partai baru dan sempalan PKS harusnya Gelora ikut nimbrung dalam isu-isu potensi di Jakarta," tegas pengamat politik Tamil Selvan kepada radar nonstop, Selasa (24/1) malam.

Ketua Forum Politik Indonesia yang biasa disapa Kang Tamil ini menyatakan, bukan hanya Gelora yang kurang gebrakan tapi beberapa parpol seperti PAN dan PKB juga terlihat tidak ikut meramaikan isu-isu kerakyatan.

"Jalan berbayar atau ERP, banjir dan macet serta isu bansos hingga lahan Pulogebang tidak ada yang bersuara. Isu-isu seksi itu malah dilahap oleh PKS," terangnya.

Selain isu-isu yang kurang direspon, Tamil juga mengkritik sikap Gelora yang terkesan menunggu bola. "Di lapangan juga sepi, artinya tidak ada gebrakan Sani Cs di bawah untuk rakyat Jakarta. Kalau polanya begini, Gelora terancam gak dapat kursi dong," sindirnya.

Tamil menyarankan, Pemilu 2024 masih ada waktu untuk bergerak dan bikin gebrakan. "Gelora, PAN, PKB harus bergerak jangan diam saja. Masih ada waktu untuk mengerek suara di Jakarta," tukasnya.

Saat ditanya contoh nyata kenapa PKS suaranya bisa naik, Tamil menyebut kalau partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu berani mengkritik Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (HBH). "PKS berani pasang badan menyerang HBH jika kebijakan itu merugikan rakyat Jakarta. Bahkan PKS dicap oposisi dari HBH. Apa PAN, PKB, PSI dan lainnya berani?" tambahnya.