RADAR NONSTOP - Pengusaha hotel dan tempat wisata di pinggir pantai harus siap-siap ikat pinggang. Sebab, bukan hal mustahil di 2019 atau tahun Shio Babi Tanah menjadi lampu kuning.
Gempa, tsunami dan ancaman tanah longsor akan mewarnai tahun Shio Babi Tanah. Bencana itu tentunya membuat para wisatawan mengurungkan niatnya untuk berlibur ke lokasi pantai.
Bukan hanya pantai, tempat wisata pengunungan atau bukit juga terancam anjlok. Bahaya longsor di Jawa Barat seperti di Puncak dan Sukabumi tentunya akan berpengaruh.
BERITA TERKAIT :Diprediksi Bakal Diguyur Hujan, Walikota Jaksel Tingkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir
Apalagi ancaman gempa terus terjadi. Nah, warning dari BNPB dan BMKG memperkuat adanya ancaman bencana.
Di beberapa tempat wisata yang mengandalkan pantai jumlah kunjungan wisatawan mulai menurun. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat penurunan sekitar 90 ribu kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru 2019 dibandingkan tahun lalu.
Diperkirakan penurunan ini karena psikologis masyarakat pasca tsunami di Banten dan Lampung beberapa waktu lalu. Begitu juga di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Tempat wisata yang biasa dipenuhi warga Jakarta ini anjlok. Beberapa penginapan seperti villa nampak kosong.
Begitu juga di Ancol, Jakarta Utara. Wisata milik BUMD Pemprov DKI Jakarta saat perayaan tahun baru tidak seramai saat pergantian tahun 2018.
Padahal Ancol bebas dari tsunami atau gelombang laut tinggi. Kondisi ini bisa saja terus terjadi hingga akhir 2019.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi akan ada 2.500 kejadian bencana pada 2019. Prediksi ini dikeluarkan semata-mata sebagai bentuk antisipasi sehingga ada kesiapan mitigasi.
Bencana hidrometeorologi diprediksi masih mendominasi pada 2019, seperti banjir, longsor, hingga puting beliung. Sutopo memaparkan 95 persen bencana adalah hidrometeorologi.