Jumat,  19 April 2024

Dibangun Sejak 2016, Desainer Migi Rihasalay Ujudkan Mimpi Bangun Kampung Joglo untuk Ajang Kreatif Seniman

RN/CR
Dibangun Sejak 2016, Desainer Migi Rihasalay Ujudkan Mimpi Bangun Kampung Joglo untuk Ajang Kreatif Seniman
-Ist

RN - Migi Rihasalay yang dikenal sebagai desainer fashion tematik Indonesia, bersama suami Andrew James bertekad mewujudkan impian membangun Kampung Joglo di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Di atas lahan seluas 8.000 meter persegi tersebut didirikan sejumlah bangunan khas Jawa yang bakal diperuntukan sebagai ajang kreatif para seniman.

Pembangunan Kampung Joglo yang dimulai dari tahun 2016 kini sudah hampir selesai dan ditargetkan akan diresmikan tahun ini. 

BERITA TERKAIT :
Pamerkan Koleksi Busana Terbaru, Desainer Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Biar Gak Jantungan sama Kanker, Lurah Joglo ajak Kaum Milenial Hidup Sehat

Untuk mewujudkan impian tersebut, Migi dan suaminya menghabiskan dana yang besar karena tiap bangunan joglo, bahannya didatangkan khusus dari Jepara dan daerah lainnya di Jawa Tengah. 


“Akhir tahun 2023 ini semoga semuanya bisa rampung dan bisa digunakan untuk berbagai kegiatan kreatif bersama para seniman di Indonesia," papar Migi usai meninjau lokasi Kampung Joglo, Senin (3/4).

Menurutnya ide awal pembangunan ini berasal dari impian sang Suami yang merupakan arsitektur asal Australia.

"Tidak mudah untuk mendapatkan bangunan joglo yang sudah berusia ratusan tahun dengan ukiran yang detil. Tapi melalui perjuangan dan kesabaran serta bekerja sama dengan pihak tertentu, akhirnya berhasil mendapatkan beberapa rumah joglo dari daerah untuk dibangun ulang di sini," papar Migi didampingi suami, Andrew James.Setiap Joglo memiliki cerita masing-masing yang  bisa dilihat melalui ukirannya.

Rumah Joglo ini diharapkan bakal menjadi kampung inspirasi bagi para seniman. Di tempat ini nantinya akan berkumpul seniman dari berbagai kesenian untuk mempertunjukkan kreasinya. 

“Saya dan suami memang termasuk orang yang senang dengan budaya. Di mana budaya dan bangunan dari tanah Jawa seperti rumah joglo berupaya aku hadirkan di Tanjung Lesung yang memang ke depan akan jadi lokasi pariwisata," imbuh Migi yang sering merancang pakaian dengan motif tematik menonjolkan khas Nusantara. 

Migi menjelaskan untuk membangun kembali bangunan joglo di Tanjung Lesung, selalu disesuaikan dengan  gambaran aslinya.

“Jadi nilai sejarahnya tetap terjaga. Apalagi Andrew ini kan seorang arsitek, jadi dia tahu bagaimana membangun bangunan sejarah agar terlihat menarik," terangnya. 

Suami yang merupakan pria berkewarganegaraan Australia mengaku bangga mempersembahkan Kampung Joglo ssebagai tempat kerja seni bagi sseniman Nusantara.  

Dimana kecintaannya atas Indonesia mendorong dirinya untuk berjuang agar menjadi seorang WNI. 

Migi dan Andrew tidak sekadar meninjau progres pembangunan Kampung Joglo, namun  juga mengundang puluhan anak-anak dari daerah sekitarnya untuk diajarkan melukis secara gratis. 

Pada moment kali ini, Migi menggelar kelas pembalajaran seni lukis botol bagi 30-ana anak-anak Tanjung Lesung. Mereka diajari melukis indah menggunakan media botol bekas yang dinamakan Bottle Recycle Art. 

Bagi Migi kegiatan tersebut sebenarnya udah dilakukan sejak setahun silam dan kini dia punya banyak koleksi botol seni yang dipajang di rumahnya. "Semoga nantinya, anak-anak ini bisa produktif menghasilkan karya seni," harapnya.

Puluhan anak tersebut juga tampak senang mengikuti kursus gratis yang dibawakan langsung oleh Migi. "Kami senang bisa belajar seni lukis secara gratis dan malah diberi seperangkat alat lukis yang bisa untuk belajar di rumah. Kami doakan kepada Mbak Migi dan Om Andrew agar selalu sehat, panjang umur, dan murah rezeki. Kami juga doakan agar pembangunan Kampung Joglo segera selesai dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya," ujar salah satu peserta diamini kawan-kawannya.