Jumat,  19 April 2024

Heru Sebut Pendatang Baru Jadi Beban, Sekda DKI (Joko) Ngaku 'Nyerah'

RN/NS
Heru Sebut Pendatang Baru Jadi Beban, Sekda DKI (Joko) Ngaku 'Nyerah'
Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

RN - Pendatang baru atau perantau lagi menjadi momok. Warga DKI Jakarta yang mudik sudah diwarning tidak  membawa saudara ke ibukota.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau masyarakat yang mudik tidak membawa keluarganya ke ibu kota saat kembali. 

Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan warga DKI sudah banyak sehingga akan susah mengurusnya jika semakin bertambah.

BERITA TERKAIT :
Cuma Jadi Sarang Hantu, Kenapa Rumah Dinas Gubernur Jakarta Direstorasi Sampai Rp22,2 Miliar?
Restorasi Rumdin Gubernur DKI Rp 22,2 Miliar, Dinas Citata Belum Kasih Konsep Ke Heru

"Maksudnya tertib, penduduk Jakarta berapa coba sekarang? 11,7 juta, harusnya berapa? 5-6 juta kan. Lebih dari itu susah juga ngurusnya," kata Joko di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Meski demikian, Joko mempersilakan warga pendatang untuk ke Jakarta. Namun, kata Joko, mereka harus memiliki data kependudukan dan tempat tinggal.

"Data-data kependudukan harus ada. Kemudian wajib lapor kepada RT pada saat datang. Tapi kalau mau datang ya silakan saja datang ke Jakarta tapi ya itu tadi ada jaminan tempat tinggal," ujarnya.

Joko menilai, jika pendatang tertib data administrasi kependudukan, tidak perlu ada operasi yustisi. Namun jika operasi yustisi diperlukan, kata Joko, akan dilakukan.

"Saya pikir dengan mereka lapor kepada RT dan RW operasi yustisi tidak perlu (operasi yustisi). Tapi ya kita melihat perkembangan kalau memang diperlukan kita akan lakukan itu," imbuhnya.

#Perantau   #Mudik   #HBH