Jumat,  22 November 2024

Pemilu 2024

Menkominfo Sudah Dibui, Gimana Nasib NasDem DKI?

RN/NS
Menkominfo Sudah Dibui, Gimana Nasib NasDem DKI?
NasDem DKI saat daftar bacaleg ke KPU Jakarta.

RN - NasDem lagi berduka. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebut kalau satu noktah di ujung pulau terlihat tapi gajah di depan mata tidak tampak. 

Pernyataan Surya Paloh itu mengirim sinyal adanya dugaan politisasi terkait Menkominfo yang juga Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Plate langsung dibui oleh Kejagung. Rabu (17/5), Plate dijadikan tersangka oleh Kejagung dengan tuduhan kasus korupsi  proyek BTS Bakti Kemenkominfo.

Proyek itu disinyalir telah merugikan negara sekitar Rp 8 triliun. Wajar jika Surya melempar sindiran. Sebab, pasca NasDem mendukung Anies Baswedan menjadi Capres, serangan bertubi-tubi datang ke partai yang didirikan oleh bos MetroTV tersebut.

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

Apakah gaduh kasus Plate berdampak terhadap NasDem DKI? Pengamat politik Tamil Selvan tidak membantah kalau kasus Plate akan  berdampak pada NasDem.

"Dampaknya bisa positif bisa negatif. Positif bagi NasDem jika mampu mengendalikan opini dengan mengungkap fakta kalau kasus Plate adalah politisasi," tegas Tamil kepada wartawan, Kamis (18/5). 

Dan bisa negatif kata Tamil, jika NasDem hanya diam jika mendapat gempuran atau serangan dari pihak luar. "Kalau NasDem tak mampu membendung serangan ya bisa kiamat," tegasnya.

Komunikolog Politik & Hukum Nasional ini melanjutkan, pemilih di Jakarta tentunya lebih cerdas dari pemilih di daerah. "NasDem DKI harus masif melakukan pergerakan di masyarakat. Jika tidak bisa anjlok dan kiamat suaranya," terang Tamil. 

Walaupun NasDem mendukung Anies Baswedan bukan berarti suaranya di Jakarta aman. "Pemilih Anies di DKI itu loyal dan itulah PR NasDem untuk tetap menjaga dan merawatnya," ungkap Tamil. 

Sementara Anies Baswedan mengakui Partai Nasdem menghadapi ujian berat dan konsekuensi akibat dari sikap dan pilihan politiknya. Hal ini disampaikan Anies usai menemui Surya Paloh.

Anies menemui Surya Paloh setelah Plate ditetapkan sebagai tersangka. "Konsekuensi dari sikap dan pilihan yang diambilnya, berat bagi Bang Surya Paloh dan bagi Nasdem," ujar Anies dalam keterangan persnya di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Rabu (17/5/2023) malam.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, penetapan tersangka Plate tidak membuat sikap dan pilihan Partai Nasdem berubah. Menurutnya, dirinya dan Nasdem justru akan terus bersama-sama menghadapi tantangan menuju Pilpres 2024.

"Tantangan besar insya Allah bisa dilewati bila keyakinan itu ada, dan malam ini saya menyaksikan dari dekat. Tadi kita sampaikan kita jalan terus sesuai dengan semua rencana dan kita kirimkan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia," ujar Anies.

Suara DKI 

NasDem menjadi salah satu partai yang bakal ketiban berkah pasca mendukung Anies menjadi capres. Walau dukungan terbelah ke PKS dan Partai Demokrat, tapi suara NasDem DKI masih naik. 

Bahkan, NasDem mampu menyalip PAN dan PSI diperebutan kursi DPRD DKI Jakarta. Jika tidak meleset, NasDem dipastikan akan mendapatkan kursi pimpinan dewan Kebon Sirih di 2024. 

Lembaga Survei Indonesia (LSI) pernah mengungkap hasil surveinya. Dalam rilis LSI menyebutkan, kalau PDIP bakal meraup 23 persen suara, Demokrat 19,5 persen, PKS 10,4 persen, Gerindra 8,2 persen dan NasDem 5,5 persen. 

Lalu, ada PAN 1,8 persen, Perindo 1,8 persen, PSI 1,3 persen, Golkar 1,2 persen dan Gelora 0,9. 

Survei ini juga menunjukan basis partai berdasarkan sosio-demografi. Diketahui, survei LSI itu dilakukan pada 31 Maret sampai 4 April 2023. 

Sebanyak 1.229 responden terlibat dalam survei ini. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. 

Margin of error survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Target NasDem DKI 

Partai NasDem menargetkan menang di Jakarta pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Partai besutan Surya Paloh itu menargetkan 25 kursi DPRD DKI, lima kursi DPR RI, dan 70 persen suara untuk Anies Baswedan di ibu kota.

Ketua Dewan Pertimbangan DPW NasDem DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji mengaku, untuk menjadi pemenang di ibu kota, partainya terus melakukan konsolidasi dan penguatan mesin partai di semua tingkatan.

"Kami telah merancang strategi untuk mencapai target itu. Misalnya, melakuan pertemuan terbatas, pertemuan terbuka, serangan udara melalui media sosial (medsos), dan serangan darat," terang Ongen.

Tentu, kami tak bisa buka di publik. Ini bagian strategi kami," ucap Ongen yang pernah menjabat sebagai Ketua Hanura DKI ini.