RN - pembongkaran ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sudah dibongkar. Petugas gabungan melakukan aksi pembongkaran pada Rabu (24/5/2023).
Usai para petugas melakukan pembongkaran, para pemilik ruko memasang spanduk yang menuai polemik. Para pemilik kini mencari RT, Riang Prasetya, yang dianggap menjadi biang keladi.
Menanggapi polemik itu, Heru Budi mengaku tidak mau ikut campur terkait nasib RT tersebut yang saat ini sedang dicari para pemilik ruko.
BERITA TERKAIT :Mayjen TNI Ariyo Jadi Kasetpres, Karir Eks Pj Gubernur DKI (HBH) Tamat
Macet DKI Makin Parah, Begini Cara Ngeles Pj Gubernur Heru
"Ya gatau urusan dia," kata Heru di Jakarta Timur, Minggu (28/5/2023).
Sebelumnya, polemik berawal dari pembongkaran paksa puluhan ruko di Jalan Niaga karena dituding mencaplok lahan saluran air dan pedestrian. Pembongkaran ini berasal dari laporan warga yang diwakili oleh Ketua RT 011/RW 03 Riang Prasetya.
Polemik kian panas ketika Riang Prasetya mempersoalkan anggota DPR dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto dan anggota DPRD DKI Jakarta Gani Suwondo Lie berkunjung ke lokasi pembongkaran.
Usai pembongkaran puluhan warga dan pemilik ruko terlihat berkumpul di lokasi blok Z 4 Utara. Dengan membawa spanduk, para warga kemudian berjalan kaki mendatangi ruko yang juga menjadi kediaman ketua RT.
Satu per satu pemilik ruko dan karyawan terlihat di depan rumah ketua RT dan membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan dan kalimat, seperti:
'Dicari, Riang Prasetya Hilang Karena Tidak Mau Bermusyawarah'
'Kami pemilik UMKM dan Karyawan, sudah berdagang disini sejak 2003 sebelum Riang Prasetya menjabat RT, Jangan Bersembunyi, Keluarlah Berdialog Dengan Warga dan Karyawan'
'Lagi Kurang Proyek Yah Pak RT, Sampai Tugas Lurah, Camat, Walikota dan Gubernur diambil semua, Jangan Serakah Jabatan Anda Hanya RT.