.png)
RN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat untuk tertib bayar pajak. Karena pembayaran pajak adalah salah satu alat negara untuk mencapai cita-citanya.
Dengan itu bisa tercipta Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Hal ini dikatakan Sri Mulyani dalam acara peyelenggarakan acara penutupan Spectaxcular 2023 di Anjungan Sarinah, Jakarta.
Ramainya warga yang berolahraga di sepanjang kawasan Car Free Day (CFD) sekaligus menjadi kesempatan edukasi terkait perpajakan.
BERITA TERKAIT :Pengusaha Sawit Digeber, Nusron Teriak Anggaran Bocor 300 Triliun
JARI’98 Serukan Taat Pajak Dan Minta KPK, BPK, Kejagung Serta Kepolisian Audit APBD Benyamin Davnie
"Itu semua hanya bisa dilakukan apabila negara memiliki penerimaan negara dari pajak, bea cukai, dan penerimaan bukan pajak," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di Anjungan Sarinah, Minggu (6/8/2023).
Oleh karena itu, Sri Mulyani berterima kasih kepada masyarakat yang telah membayar pajak dengan baik. Pihaknya berjanji akan terus memperbaiki pelayanan melalui reformasi perpajakan sehingga masyarakat bisa membayar pajak dengan mudah, semudah membeli pulsa.
"DJP akan terus menjelaskan kepada masyarakat membayar pajak dengan mudah. Harusnya sama mudahnya atau lebih mudah dari membeli pulsa untuk telepon. Ini hanya bisa dilakukan apabila pajak membuat reformasi internal pelayanan pajak kepada masyarakat," ucapnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pajak bukan sesuatu yang mengerikan, melainkan adalah kewajiban dan bagian dari Indonesia.
"Pajak itu bukan sesuatu yang mengerikan, pajak adalah suatu kewajiban sebagai bangsa dan bagian dari Republik Indonesia. Untuk membayarnya tidak dibutuhkan upaya atau kesulitan yang harus dihadapi. Ini kewajiban kita untuk memberi pelayanan dan pendidikan," imbuhnya.
Sri Mulyani memastikan bahwa DJP akan terus melakukan perbaikan dari sisi database internal. Dengan begitu seluruh wajib pajak memiliki kenyamanan, keamanan dan kepastian dalam membayar pajak.
Sementara beberapa warga nyeletuk soal Rafael Alun. "Rafel gimana bu," celetuk warga.
Warga yang mengaku bernama Ir menyatakan, kasus gaya mewah pegawai pajak membuat dirinya kesal. "Kita bayar pajak tertib tapi lihat kelakuan oknum pajak jadi malas," keluhnya.
Kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT), mantan pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, terus bergulir.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut aliran duit Rafael. Data analisis LHKPN mengungkapkan bahwa Rafael dan istri tercatat memegang saham di dua perusahaan yang bergerak di Minahasa Utara.
