Jumat,  22 November 2024

Sindiran HBH Ke ASN DKI, Mirip Gangsing Muter-Muter Cari Jabatan Tapi Kerja Gak Bener

RN/NS
Sindiran HBH Ke ASN DKI, Mirip Gangsing Muter-Muter Cari Jabatan Tapi Kerja Gak Bener
Cover harian Radar Nonstop edisi cetak.

RN - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono alias HBH sudah menebak adanya ASN yang berburu jabatan. Ibarat gangsing si ASN muter-muter. 

HBH meminta kepada anak buahnya yang ingin naik jabatan. Dia menyindir anak buahnya cukup bekerja dengan benar dan perlu seperti gangsing, yang berputar-putar mencari dukungan, demi naik jabatan.

Seperti diberitakan, banyak ASN yang mmelobi kiri kanan untuk berburu jabatan. Mereka merapat ke Gedung DPRD DKI Jakarta dengan harapan bisa naik. 

BERITA TERKAIT :
Masa Jabatan DPR & DPRD Dipangkas, Lagi Digugat Ke MK 
Jadi Camat Atau Lurah Di Kota Bekasi Harus Bayar Upeti 

"Pulang dari sini, kerja yang benar. Jangan mutar-mutar kayak gasing, ngitung aja, saya udah kabag 3 tahun, mutar aja saya sekcam sekian tahun. Nanti keliling tuh eselon 3 udah lama, minta dukungan jadi camat. Nggak usah! Kerja yang benar!" kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Heru mengaku memulai karier sebagai PNS di DKI Jakarta tanpa ada kenalan di Pemprov DKI. Menurutnya, kondisi itulah yang membuatnya bekerja keras tanpa bergantung pada orang lain.

"Saya di DKI nggak ada siapa-siapa, apalagi Anda yang punya siapa-siapa. Masa nggak bisa kerja benar? Ya, Bu Maria (Kepala BKD DKI)? Saya nggak punya siapa-siapa. Karena saya nggak punya siapa-siapa, saya bekerja yang benar. Tapi, kalau Anda punya siapa-siapa, ya gitu, nyantol aja, kerja nggak beres," ujarnya.

Heru Budi mengungkap alasannya menyindir anak buahnya yang ingin naik jabatan. Heru menjelaskan tujuannya supaya anak buahnya dapat bekerja dengan baik untuk mendapat promosi jabatan.

"Pertama, ASN itu kan memang akhir dari sebuah pekerjaan tentunya kalau berprestasi mengharapkan promosi. Nah, promosi itu bukan cari jabatan, artinya promosi itu hanya pegawai yang harus diperhatikan, tapi mereka harus bekerja dengan baik, sesuai tupoksi dan KPI," jelas Heru Budi di Balai Kota, Jumat (6/10/2023).