RN - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali melempar sindiran. Dia mennyebut turunya elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md diduga akibat intervensi.
Menurut Hasto, hasil survei capres seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurutnya bisa diintervensi.
"Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masak survei tidak," kata Hasto usai Rapat Konsolidasi PDIP di Provinsi Bali, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/11/2023).
BERITA TERKAIT :Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen
Jokowi Lengser 20 Oktober, Hasto Bakal Makin Ganas Nyeruduk?
Hasto menyebut cara yang menurutnya mudah untuk meninggikan survei. Hasto menyinggung pemberian sembako bergambar Prabowo-Gibran.
"Caranya mudah. Di lokasi di mana sample akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras, kan, itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran," lanjut Hasto.
Meski demikian, Hasto meyakini daerah yang sudah dibagikan beras tidak akan membuat suara rakyat bungkam. Menurutnya, rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar-Mahfud.
"Pak Ganjar, gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk menyerap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu. Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat. Pak Ganjar ini bisa gaspol. Mana yang lain nggak punya energi. Jadi, perpaduan Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia," kata Hasto.
Hasto menyampaikan dalam demokrasi pentingnya karakter kepemimpinan. Dia meyakini Ganjar-Mahfud akan membawa Indonesia lebih unggul.
Dia menegaskan Ganjar Pranowo-Mahfud Md merupakan kesatupaduan yang bisa membawa energi bagi keunggulan Indonesia.
"Syarat untuk lebih unggul, jangan sampai nepotisme, kolusi, korupsi, come back (kembali, red). Maka ini yang jadi spirit kita semuanya untuk kita kawal. Sehingga Pak Ganjar-Mahfud itu bukan untuk PDI Perjuangan apalagi untuk keluarga. Ini untuk bangsa Indonesia," tegas Hasto.
Sebelumnya, LSI Denny JA membandingkan elektabilitas ketiga pasangan calon capres-cawapres sejak 3 bulan terakhir. LSI Denny JA menganalisis secara khusus elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang menurun sejak 3 bulan terakhir.
Pembicara LSI Denny JA Adjie Al Faraby menganalisis lebih lanjut terkait elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Dia menyebut salah satu alasan yang membuat elektabilitas Ganjar-Mahfud turun yakni serangan ke Jokowi.
"Blunder kubu Ganjar atau PDIP, Jokowi semakin diserang justru pendukung Jokowi semakin banyak pergi dari pasangan Ganjar-Mahfud. Ketika kita coba buat breakdown dari simulasi 3 paslon, lalu kita coba buat simulasi breakdown pemilih puas dan kurang puas, pilihan atau dukungan pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi ke pasangan Ganjar-Mahfud justru mengalami penurunan," kata Adjie saat memaparkan survei, Senin (20/11).