Jumat,  22 November 2024

Guru Ngaji & Marbot Hidup Menderita, Ini Komitmen Ganjar Agar Sejahtera 

RN/NS
Guru Ngaji & Marbot Hidup Menderita, Ini Komitmen Ganjar Agar Sejahtera 
Haris Pertama bersama Ganjar Pranowo.

RN - Guru ngaji sering dianggap sebelah mata. Padahal, guru ngaji jelas-jelas mendidik akhlak anak-anak hingga pemuda.  

Hingga kini kesejahteraan para guru ngaji masih minim. Harusnya Kementerian Agama (Kemenag) dalam hal ini adalah pemrintah bisa memperhatikan kesejahteraan guru ngaji.

Selain guru ngaji, marbot masjid dan musholla juga banyak yang terlantar. Padahal, kerja mereka sama mulianya sebagai guru, yang selain mengajarkan baca-tulis Al-Quran bagi anak-anak muslim, dari 240 juta umat muslim di Indonesia, mereka pun ikut mendidik budi pekerti dan akhlak anak-anak Indonesia.

BERITA TERKAIT :
Ganjar Masih Abu-Abu Hadiri Pelantikan Prabowo, Jangan-Jangan Belum Ikhlas?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk

Melihat fenomena ini, tentu sangat disayangkan jika profesi guru ngaji, termasuk juga marbot (penjaga masjid) ini jauh dari perhatian banyak pihak, terutama pemerintah.

Oleh karena itu, pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD memiliki komitmen yang tinggi untuk menyejahterakan para guru ngaji dan marbot di Tanah Air.

‘’Insya Allah, jika Pak Ganjar dan Pak Mahfud nantinya diberi amanah oleh Allah SWT untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2024-2029, maka profesi guru ngaji dan marbot ini benar-benar akan diperhatikan,’’ kata Haris Pertama selaku juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, dalam keterangan resminya, di Jakarta.

Capres Ganjar, lanjut Haris, memang sudah memikirkan dan memberikan jalan keluar untuk membantu meringankan beban hidup para guru ngaji dan marbot ini. Bahkan, saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan program bantuan untuk guru ngaji dan marbot. Di mana, guru ngaji dan marbot mendapatkan tambahan upah lewat dana hibah Pemprov Jawa Tengah.

‘’Skema ini Alhamdulillah berjalan baik dan berhasil di Jawa Tengah. Maka Pak Ganjar – Mahfud akan memperluas penerapan program ini ke skala nasional,’’ ujarnya.

Karena bagi Ganjar – Mahfud, membuat sejahtera guru ngaji dan marbot adalah salah satu bagian dari cara memperbaiki dan menguatkan kualitas, karakter, serta akhlak generasi bangsa di masa-masa yang akan datang.

‘’Pokoknya kalua Pak Ganjar – Mahfud menang, tidak ada lagi guru ngaji dan marbot yang dibayar ‘seikhlasnya’. Karena ini adalah salah satu upaya kita untuk menjaga akhlak bangsa,’’ ucap Haris.

Bukti riil untuk menyejahterakan guru ngaji dan marbot tersebut, Ganjar – Mahfud benar-benar akan meningkatkan pengakuan dan dukungan terhadap guru ngaji dan marbot. Hal ini juga termasuk dalam hal memberikan insentif sebesar Rp1.000.000, untuk menghargai dan memastikan bahwa profesi ini dilihat sebagai pekerjaan yang layak , optimal, dan kompeten.

Selain itu, Ganjar – Mahfud juga berencana untuk memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan kepada guru ngaji dan marbot. ‘’Saat Pak Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, beliau sudah menggagas program insentif untuk guru ngaji dan marbot. Selama berjalannya program dari 2019 hingga 2023, total realisasi pemberian insentif kepada guru ngaji dan marbot mencapai Rp1,2 triliun,’’ ungkap Haris.