RN - Senator DKI Jakarta, Bang Dailimi Firdaus sesalkan panitia penyelenggara ‘BTN JAKIM (Jakarta Internasional Marathon) memulai acara saat menjelang adzan subuh, pukul 04.00 WIB.
Bang Dailami menilai, panitia penyelenggara BTN JAKIM tidak peka terhadap situasi yang ada dan sampai harus mengabaikan fundamental waktu ibadah. Mencoreng wajah Jakarta ssbagai kota religius.
“Kegiatan Jakarta Internasional Marathon yang sejatinya adalah bagian dari rangkaian memperingati HUT Kota Jakarta harusnya dapat memperlihatkan wajah Jakarta sebagi kota religius dan berbudaya," kata Dailami dalam keterangannya, Senin (24/6).
BERITA TERKAIT :Komeng Gagap Disuruh Urus Hutan & Pertanian, Ini Kata Ketua DPD RI
Pemilihan Ketua DPD RI Pakai Sistem paket, Senator: La Nyalla Ngaco
Menurut Dailami, seperti gelaran Jakarta Internasional Marathon tahun-tahun sebelumnya, lomba dapat dimulai atau dilaksanakan setelah ibadah salat Subuh.
"Bukan pada pukul 4 pagi atau sebelum ibadah salat subuh. Apalagi lokasi startnya tidak jauh dari Masjid Istiqlal," kritik Dailami.
Sebagai kota yang masyarakatnya religious, menurut Dailami, Pemprov DKI Jakarta seharusnya mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut secara matang.
Bukan hanya sekedar mengejar momentum saja dan bangga dengan pencapaian jumlah peserta saja, namun juga harus dapat mengedepankan wajah masyarakat Jakarta yang religious, humanis dan beradab.
"Ini harus jadi pelajaran berharga bagi Pemprov DKI Jakarta juga panitia penyelenggara dan instansi terkait lainnya," tegas Dailami.